Langsung ke konten utama
MAKALAH ILMIAH PENGANTAR LINGKUNGAN
                                                                                            
Asas-Asas Pengetahuan Lingkungan dan Sumber Daya Alam

Hasil gambar untuk gunadarma 

Disusun Oleh :
Dian Arif Prakoso
11415839
2IB04
FAKULTAS INDUSTRI

Program Sarjana Teknik Electro

Universitas Gunadarma
2016



KATA PENGHANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan  rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul Asas-Asas Pengetahuan Lingkungan dan Sumber Daya Alam, saya juga mengucapkan terima kasih kepada  Keluarga dan Masyarakat ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga saya berterima kasih pada Bapak Andi Asnur Pranata Muhibah Hadmar selaku Dosen mata kuliah Pemgantar Lingkungan  Universitas Gunadarma yang telah memberikan tugas ini kepada saya.

Saya berharap makalah Ilmiah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Asas-Asas Pengetahuan Lingkungan dan Sumber Daya Alam. Saya juga menyadari  bahwa di dalam makalah ini terdapat banyk kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah saya buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan saya memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.


Jakarta, 10  Oktober  2016


Dian Arif Prakoso
DAFTAR ISI
Halaman Judul ......................................................................................................................  1
Kata Penghantar ...................................................................................................................  2
Daftar isi ...............................................................................................................................  3

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................  4
1.2 Rumusan Masalah ...........................................................................................................  4
1.3 Tujuan Permasalahan ......................................................................................................  4

BAB II PEMBAHASAN
 2.1 Pembahasan Asas-Asas Pengetahuan Lingkungan ........................................................  5
 2.1.1 Pengertian Ekologi dan Ilmu Lingkungan Secara Umum  ...................................  5
 2.1.2 Pengertian Ekologi dan Ilmu Lingkukangan Menurut para Ahli........................... 6
 2.1.3 Perbedaan Ekologi dan Ilmu Lingkungan …………………………………….. 6
 2.1.4 Asas-Asas Pengetahuan Lingkungan…………………………………………...7
 3.1 Pembahasan Sumber Daya Alam  .................................................................................. 10
 3.1.1 Sumber Daya Alam di Indonesia........................................................................ 10
 3.1.2 Pemanfaatan Sumber Daya Alam Hayati dan Non Hayati……………………..11
 3.1.3 Landasan Kebijaksanaan Pengolaan Sumber Daya Alam ……………………..11
 3.1.4 Karakteristik Ekologi Sumber Daya Alam……………………………………..12
          3.1.5 Daya Dukung Lingkungan……………………………………………………...12
          3.1.6 Keterbatasaan Kemampuan Manusia…………………………………………...12

 BAB III KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan .....................................................................................................................  19
Daftar Pustaka ....................................................................................................................  19



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Sumber daya alam adalah unsur lingkungan yang terdiri atas sumberdaya alam hayati dan non hayati serta sumberdaya buatan, merupakan salah satu aset yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Sebagai modal dasar pembangunan sumberdaya alam harus dimanfaatkan semaksimal mungkin tetapi dengan cara yang tidak merusak dan mengganggu ekosistem alam, cara-cara yang dipergunakan harus dipilih dengan baik dan tepat agar sumber daya alam tetap terpelihara kelestariannya sehingga  makin besar dalam  pemanfaatannya untuk pembangunan kehidupan manusia  lebih lanjut di masa yang akan datang. Dalam memanfaatkan sumber daya alam, manusia perlu berdasar pada prinsip efektif dan efisien. Dalam pengertian bahwa manusia diharapkan dalam pengambilannya secara efisien tidak semena-mena dan tetap memikirkan dampak positif dan negatifnya bagi ekosistem lingkungan, serta dalam pemanfaatannya harus di selenggarakan secara efektif dan tidak boros. Pembangunan yang berkelanjutan bertujuan pada terwujudnya keberadaan sumber daya alam untuk mendukung kesejahteraan manusia. Maka prioritas utama pengelolaan adalah upaya pelestarian lingkungan, supaya dapat mendukung kehidupan makhluk hidup. Bila sumber daya alam rusak atau musnah kehidupan bisa terganggu.
Kita sebagai manusia harus mengetahui tentang asas-asas pengetahuan lingkungan dalam melestarikan sumber daya alam tujuannya adalah agar kita mentaati aturan-aturan yang telah berlaku pada umumnya di lingkungan sekitar kita supaya tidak terjadi kerusakan lingkungan yang dapat mengakibatkan keterbatasan sumber daya alam akibat kelalaian manusia dalam melestarikannya . Karena sekarang banyak terjadi kerusakan pada lingkungan di dunia yang disebabkan minimumnya pengetahuan manusia terhadap asas-asas tersebut, atau mungkin memang itu adalah ulah manusia yang hanya memikirkan materi dan kepentingan diri sendiri dalam mendapatkan  banyak keuntungan tanpa memikirkan dampak kedepannya yang terjadi pada lingkungan yang ada di bumi kita nanti.
1.2  Rumusan Masalah
1.    Pengertian Ekologi dan Ilmu Lingkungan Secara Umum
2.    Pengertian Ekologi dan Ilmu Lingkukangan Menurut para Ahli
3.    Perbedaan Ekologi dan Ilmu Lingkungan
4.    Asas-Asas Pengetahuan Lingkungan
5.    Pengertian Sumber Daya Alam
6.    Sumber Daya Alam di Indonesia
7.    Pemanfaatan Sumber Daya Alam Hayati dan Non Hayati
8.    Landasan Kebijaksanaan Pengolaan Sumber Daya Alam
9.   Karakteristik Ekologi Sumber Daya Alam
10. Daya Dukung Lingkungan
11. Keterbatasaan Kemampuan Manusia
1.3 Tujuan Permasalahan
1.        Mengetahui Tentang Ilmu Lingkungan Secara Umum
2.        Mengetahui Tentang Asas-Asas Pengetahuan Lingkungan 
3.        Mengetahui Tentang Sumber Daya Alam 


























BAB II
PEMBAHASAN ASAS-ASAS PENGETAHUAN LINGKUNGAN DAN SUMBER DAYA ALAM

2.1 Pembahasan Asas-Asas Pengetahuan Lingkungan
2.1.1 Pengertian Ekologi dan Ilmu Lingkungan Secara Umum
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya dan yang lainnya. Berasal dari kata Yunani oikos (“habitat”) dan logos (“ilmu”). Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya. Istilah ekologi pertama kali dikemukakan oleh Ernst Haeckel (1834 – 1914). Dalam ekologi, makhluk hidup dipelajari sebagai kesatuan atau sistem dengan lingkungannya.
Ilmu (atau ilmu pengetahuan) adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.
Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik dan abiotik. Jika kalian berada di sekolah, lingkungan biotiknya berupa teman-teman sekolah, bapak ibu guru serta karyawan, dan semua orang yang ada di sekolah, juga berbagai jenis tumbuhan yang ada di kebun sekolah serta hewan-hewan yang ada di sekitarnya. Adapun lingkungan abiotik berupa udara, meja kursi, papan tulis, gedung sekolah, dan berbagai macam benda mati yang ada di sekitar. Seringkali lingkungan yang terdiri dari sesama manusia disebut juga sebagai lingkungan sosial. Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem pergaulan yang besar peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang.
Ilmu Lingkungan adalah suatu studi yang sistematis mengenai lingkungan hidup dan kedudukan manusia yang pantas di dalamnya. Ilmu lingkungan merupakan perpaduan konsep dan asas berbagai ilmu yang bertujuan untuk mempelajari dan memecahkan masalah yang menyangkut hubungan antara mahluk hidup dengan lingkungannya. Ilmu lingkungan merupakan penjabaran atau terapan dari ekologi.
2.1.2 Pengertian Ekologi dan Ilmu Lingkukangan Menurut para Ahli
Menurut Ernst Haeckel (1866), Peneliti asal Jerman, bahwa pengertian ekologi adalah ilmu pengetahuan komprehensif tentang hubungan organisme terhadap lingkungan
Menurut Charles Elton (1927), secara singkat bahwa pengertian ekologi adalah sejarah alam yang bersifat ilmiah “Scientific natural history”
Menurut E.P. Odum (1963) bahwa pengertian ekologi adalah ilmu yang mempelajari tentang struktur dan fungsi alam “The study of the structure and function of nature”
Tahun 1972, Menurut C. J. Krebs, pengertian ekologi adalah ilmu pengetahuan tentang interaksi yang menentukan distribusi dan kelimpahan organisme
Ilmu lingkungan adalah ilmu yang mempelajari tentang lingkungan hidup. Menurut Soerjani, dkk (2006), ilmu lingkungan adalah penggabungan ekologi (manusia) yang dilandasi dengan kosmologi (tatanan alam) yang mempunyai paradigma sebagai ilmu pengetahuan murni. Hakikat ilmu pengetahuan pada dasarnya berkembang untuk mendasari, mewarnai serta sebagai pedoman kearifan sikap dan perilaku manusia.
 2.1.3 Perbedaan Ekologi dan Ilmu Lingkungan
Ilmu lingkungan adalah ilmu yang mempelajari tentang kedudukan manusia yang pantas di lingkungannya. Sedangkan ekologi adalah ilmu yg mempelajari tentang interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antar makhluk hidup dengan lingkunganya. Perbedaannya terletak pada misi utk mencari pengetahuan menyeluruh tentang alam & dampak perlakuan manusia terhadap lingkungannya, guna menimbulkan kesadaran dan tanggung jawab dalam pengelolaan lingkungan.
 2.1.4 Asas-Asas Pengetahuan Lingkungan
ASAS 1
Menyatakan bahwa semua energi yang memasuki sebuah organisme, populasi, atau ekosistem yang dianggap sebagai energi tersimpan atau terlepaskan. Energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lain, serta tidak dapat hilang, dihancurkan, maupun diciptakan.
ASAS 2
Menyatakan bahwa tidak ada sistem perubahan energi sangat efisien. Misalnya pada Hukum Termodinamika II yaitu “Semua sistem biologi kurang efisien, kecenderungan umum, energi berdegradasi ke dalam bentuk panas yang tidak balik dan beradiasi menuju angkasa.”
ASAS 3
Menyatakan bahwa materi, energi, ruang, waktu dan keanekaragaman, semuanya termasuk pada sumber alam.
ASAS 4
Menyatakan bahwa semua kategori sumber alam, jika pengadaannya telah maksimal, pengaruh unit kenaikannya sering menurun dengan penambahan sumber alam sampai ke tingkat maksimum.
ASAS 5
Menyatakan bahwa terdapat dua jenis sumber alam, yaitu sumber alam yang pengadaannya dapat merangsang penggunaan, dan tidak mempunyai daya rangsang penggunaan.
ASAS 6
Menyatakan bahwa Individu dan spesies yang mempunyai lebih banyak keturunan daripada saingannya, cenderung akan berhasil mengalahkan saingannya tersebut.
ASAS 7
Menyatakan bahwa kemantapan pada keanekaragaman suatu komunitas lebih tinggi di alam lingkungan yang mudah diramal.
ASAS 8
Menyatakan bahwa sebuah habitat dapat jenuh atau tidak oleh keanekaragaman takson. Hal tersebut bergantung kepada bagaimana nicia dalam lingkungan hidup dapat memisahkan takson.
ASAS 9
Menyatakan bahwa keanekaragaman komunitas apa saja sebanding dengan biomasa dibagi produktivitasnya. Terdapat hubungan antara biomasa, aliran energi, dan keanekaragaman dalam suatu sistem biologi.
ASAS 10
Menyatakan bahwa lingkungan yang stabil perbandingan antara biomasa dengan produktivitas dalam perjalanan waktu naik mencapai sebuah asimtot. Sistem biologi menjalani evoluasi yang mengarah pada peningkatan efisiensi penggunaan energi pada lingkungan fisik yang stabil.
ASAS 11
Menyatakan bahwa sistem yang telah mantap mengeksploitasi sistem yang belum mantap. Contohnya seperti pada hama tikus, serangga dari hutan rawa menyerang tanaman pertanian dilahan transmigran.
ASAS 12
Menyatakan bahwa kesempurnaan adaptasi suatu sifat atau tabiat tergantung kepada kepentingan relatifnya pada keadaan lingkungan.
ASAS 13
Menyatakan bahwa ingkungan yang secara fisik telah mantap memungkinkan terjadinya penimbunan keanekaragaman biologi pada ekosistem yang mantap, serta kemudian dapat menggalakkan kemantapan populasi lebih jauh.
ASAS 14
Menyatakan bahwa derajat pola keteraturan naik-turunnya populasi tergantung kepada jumlah keturunan dalam sejarah populasi sebelumnya yang akan mempengaruhi populasi tersebut.









3.1 Sumber Daya Alam
Sumber daya alam
Pengertian sumber daya alam (SDA) adalah segala apa yang ada di alam ini yang bisa bermanfaat untuk kehidupan manusia yang lebih baik. Yang termasuk sumber daya alam tidak hanya benda atau makhluk yang mati, melainkan benda hidup juga. Kamu sudah bisa menyebutkan hal yang termasuk sumber daya alam bukan? Contoh sumber daya alam biotik atau makhluk hidup adalah tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme. Sedangkan contoh sumber daya alam benda mati atau abiotik adalah batu bara, minyak bumu, emas, perak, besi, tembaga, dan jenis logam lainnya.
3.1.1        Sumber Daya Alam di Indonesia
Seberapa besar kekayaan alam yang dimiliki Indonesia? Bagaimanakah bangsa indonesia memanfaatkan potensi sumber daya tersebut? Untuk mengetahuinya simak artikel di bawah ini! Kekayaan sumber daya alam indonesia sebagian telah dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan bangsa Indonesia. Sebagian lainnya masih berupa potensi yang belum dimanfaatkan karena berbagai keterbatasan seperti kemampuan teknologi dan ekonomi. Kekayaan sumber daya alam tersebut meliputi bahan tambang, hutan, laut, dan sebagainya. Gambaran umum kekayaan sumber daya alam dan perbandingannya dengan beberapa negara maju di dunia akan dijelaskan pada bagian ini.
1. Hutan









Kekayaan hutan Indonesia merupakan salah satu yang terbesar di dunia selain Brazil dan Zaire. Berdasarkan catatan kementrian kehutanan Republik Indonesia tahun 2011, hutan Indonesia mencapai 99,6 juta hektar. Namun sayangnya luas hutan tersebut selama ini telah mengalami penurunan yang cukup besar. Bahkan, sejumlah sumber menyebutkan laju kerusakan hutan Indonesia merupakan yang terbesar di dunia. Laju kerusakan hutan mencapai 610.375,92 ha per tahun dan tercatat sebagai tiga terbesar di dunia.

Peta sebaran hutan Indonesia dan dunia menunjukkan bahwa luas hutan di tiap negara beragam, Oleh karena itu, tidak semua negara mampu memenuhi kebutuhan akan sumber daya yang dihasilkan dari hutan. Sejumlah Negara menjadi importir hasil hutan, khususnya kayu. Indonesia menjadi pengekspor hasil hutan ke sejumlah negara seperti Malaysia dan Jepang.

Hasil hutan tidak hanya kayu, tetapi juga kekayaan sumber daya hayati yang hidup di dalamnya. Hutan menjadi sumber pangan dan obat-obatan untuk kebutuhan saat ini maupun untuk kebutuhan masa depan. Keanekaragaman hayati hutan di Indonesia juga sangat tinggi. Jika dibandingkan dengan negara lainnya, hanya Brazil dan Zaire yang bisa menandingi keanekaragaman hutan Indonesia. Oleh karena itu, kita memiliki tanggung jawab untuk melestarikan hutan dengan berbagai keanekragaman hayatinya, sehingga hutan kita tidak hanya bermanfaat untuk generasi saat ini,tetapi juga generasi yang akan datang.


Hutan indonesia dapat dibedakan menjadi hutan produksi, hutan konservasi, dan hutan lindung. Hutan produksi adalah hutan yang sengaja ditanam untuk diambil kayunya. Hutan produksi luasnya mencapai 69,4 hektar yang diusahakan melalui Hak pengusahaan hutan (HPH) oleh swasta maupun Badan usaha milik negara (BUMN). Hasil hutan yang dimanfaatkan  berupa kayu dan nonkayu. Kayu yang dihasilkan dapat berupa kayu bulat dan kayu olahan. Kayu bulat dihasilkan dari hutan dalam bentuk batangan pohon yang belum diolah seperti kayu jati, mahoni, akasia, cendana, pinus, sedangkan kayu olahan telah mengalami pengolahan lebih lanjut seperti kayu gergajian, plywood, dan veneer. Hasil hutan non kayu berupa buah-buahan, getah dan resin, madu, rotan, terpentin, minyak kayu putih, damar, sagu, sutera dan lain-lain.

Hutan konservasi adalah kawasan hutan dengan ciri khas tertentu yang mempunyai fungsi pokok pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya. Indonesia telah menetapkan sejumlah kawasan konservasi dalam bentuk taman nasional, suaka margasatwa, cagar alam dan taman hutan rakyat (tahura), dan lainnya. Seangkan hutan lindung adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi laut, dan memelihara kesuburan tanah.

Hasil hutan dimanfaatkan untuk berbagai keperluan manusia. Contohnya barang atau perkakas di rumah. Sebagian di antaranya terbuat dari kayu atau bambu yang berasal dari hutan. Selain itu, hutan juga menghasilkan berbagai jenis bahan untuk obat-obatan. Hutan indonesia juga dimanfaatkan penduduk untuk sumber pangan, misalnya buah-buahan dan sejumlah binatang buruan.

2. Minyak Bumi


Sumber daya alam berikutnya yang dimiliki Indonesia adalah minyak bumi. Minyak bumi (petroleum) atau dikenal juga sebagai emas hitam merupakan cairan kental, cokelat gelap, atau kehijauan yang mudah terbakar yang terdapat pada lapisan teratas dari beberapa area di kerak bumi. Sebagaimana hutan, tidak semua negara memiliki minyak bumi. Kita patut bersyukur, Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki minyak bumi.  Perhatikan peta persebaran minyak bumi berikut ini!
Potensi minyak bumi Indonesia terus mengalami penurunan karena dimanfaatkan terus-menerus. Bahkan saat ini, Indonesia telah mulai mengimpor minyak bumi untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri yang tak lagi mencukupi. Minyak bumi dimanfaatkan sebagi sumber energi kendaraan bermotor, mesin pabrik, dan lain-lain. Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagian menggunakan minyak bumi untuk menghasilkan listrik. Oleh karena itu, kamu perlu melakukan tindakan penghematan listrik maupun bahan bakar minyak agar cadangannya tidak cepat habis.


3. Batubara

Batubara merupakan bahan bakar fosil yang terbentuk dari tumbuhan yang mati dan kemudian tertimbun selama jutaan tahun. Pohon-pohon tinggi yang tumbuh saat itu seperti lycopods dan pakis raksasa, kemudian mati dan jatuh ke dalam rawa dan genangan air. Pohon-pohon mati tersebut kemudian tertimbun lumpur dan pasir dalam keadaan basah secara terus-menerus sehingga lapisan tumbuhan mati dalam keadaan basah dan asam. Selain itu, lapisan tersebut terputus dari udara langsung dan mendapat tekanan terus-menerus dari lapisan atasnya.

Indonesia merupakan negara penghasil batu bara terbesar kelima di dunia. Negara ini menjadi negara pengekspor batu bara terbesar di dunia karena masih minimnya pemanfaatan batu bara di dalam negeri. Negara tujuan ekspor batu bara indonesia adalah Hongkong, Tiwan, China, Korea selatan, Jepang, India, Eropa, dan Italia.

Penghasil batu bara terbesar yaitu China, Amerika serikat, India, Australia, Indonesia, Afrika selatan, jerman, polandia dll. Namun, China dan Amerika hanya sedikit mengekspor batu bara karena kebutuhan dalam negerinya sangat besar.

Di Indonesia batu bara dimanfaatkan sebagai sumber energi. Namun pemanfaatannya masih kalah dibandingkan dengan pemanfaatan BBM ( bahan bakar minyak). Padahal, cadangan batu bara indonesia mencapai 19,3 milyar ton. Kendala pemanfaatan batu bara di indonesia adalah minimnya sosialisasi tentang manfaat batu bara dan BBM dinilai lebih praktis dan polusinya lebih sedikit walauapun harganya lebih mahal.

4. Gas Alam

Sumber daya alam yang banyak tersedia di Indonesia adalah gas alam. Indonesia memiliki cadangan gas alam sebesar 2,8 triliun meter kubik (97 triliun kaki kubik). Jumlah ini tidak terlampau besar jika dibandingkan dengan jumlah gas alam yang dihasilkan beberapa penghasil gas alam lainnya. Cadangan gas alam Indonesia hanya 1,5% dari cadangan gas alam dunia. Negara yang memiliki cadangan gas alam secara berurutan: Rusia 48 triliun meter kubik, Iran 27 triliun meter kubik, dan Qatar 26 triliun meter kubik. Walaupun persentasenya kecil, namun Indonesia merupakan negara pengekspor gas alam terbesar di dunia. Negara tujuan ekspor gas alam Indonesia adalah Jepang, Korea, Taiwan, China, dan Amerika Serikat.

5. Sumber Daya Laut
Dua pertiga wilayah Indonesia merupakan lautan. Oleh karena itu, potensi kekayaan laut Indonesia sangat berlimpah. Menurut laporan FAO (Food and Agricultural Organization), potensi lestari sumber daya perikanan tangkap laut Indonesia mencapai sekitar 6,5 juta ton/tahun, dengan tingkat pemanfaatan mencapai 5,71 juta ton/tahun.

Jika dibandingkan dengan negara lain, produksi ikan tangkap Indonesia menempati urutan ketiga di dunia setelah China dan Peru. Sementara itu, untuk produksi ikan budi daya, Indonesia menempati urutan keempat setelah China, India, dan Vietnam (FAO, 2009).

Kekayaan laut Indonesia juga terlihat dari keanekaragaman hayati biota laut. Laut Indonesia memiliki 8.500 spesies ikan, 555 spesies rumput laut, dan 950 spesies biota terumbu karang. Oleh karena itu, tidak heran jika Indonesia merupakan negara dengan keanekaragaman hayati laut terbesar di dunia (Marine Mega-Biodiversity).


Berbagai upaya dilakukan pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk meningkatkan produksi ikan. Salah satunya adalah program industrialisasi kelautan dan perikanan. Program yang dijalankan adalah dengan meningkatkan kapasitas industri untuk ikan kaleng cakalang, sarden, tuna, udang, dan produk olahan ikan. Selain itu, dilakukan juga upaya peningkatan produksi rumput laut dan penurunan impor hasil laut. Umumnya, impor hasil laut berupa tepung ikan dan ikan segar/beku.

 3.1.2 Pemanfaatan Sumber Daya Alam Hayati dan Non Hayati
Sumber Daya Alam Hayati

a. Manfaat dalam Bidang Ekonomi
Taukah sobat Berbagai Jenis Ikan yakni Ikan Tuna dan Ikan Cakalang serta jenis Udang yakni Udang Windu memiliki Nilai ekonomi yang sayngat tinggi karena dapat di ekspor untuk menghasilkan Devisa bagi Negara. Sementara itu Nilai ekonomi hutan dapat berupa hasil kayu serta hasil Rotan yang juga dapat di Ekspor ke Manca Negara atau digunakan di dalam Negri. Selain itu, ada beberapa jenis tumbuhan di hutan yang menghasilkan getah, misalnya pinus dan damar. Getah tersebut digunakan sebagai bahan minyak terpentin. Berbagai jenis tanaman pangan dan tumbuhan obat juga memiliki nilai ekonomi yang penting. Hasil tanaman pangan dan obat itu dapat dijual di pasar setempat atau di pasar nasional. Beberapa jenis tanaman pangan dapat juga menembus pasar internasional. Nah demikian Beberapa manfaat sumber daya alam hayati bagi Bidang Ekonomi, sekarang kita akan berlanjut ke Manfaat berikutnya Yakni Manfaat dalam Bidang Biologi.
b. Manfaat dalam Bidang Biologi
Taukah sobat Manfaat sumber daya alam hayati dari segi Biologi Yakni Sebagai penunjang kehidupan makhluk hidup. Tumbuhan menghasilkan Oksigen yang di perlukan untuk pernapasan makhluk hidup. Tumbuhan juga menghasilkan makanan bagi makhluk hidup yang lain, Tumbuhan di hutan melindungi Tanah dari terjadinya Erosi dan juga longsor serta dapat menyimpan air untuk kehidupan makhluk hidup yang lainya.
Untuk Perternakan serta pertanian telah banyak memanfaatkan sumber daya alam hayati, berbagai jenis bahan pangan serta sandang di peroleh dari hasil budidaya tumbuhan dan juga hewan.  Tumbuhan dan hewan yang dibudi dayakan sebenamya berasal dari hutan yang hingga saat ini masih terdapat berbagai jenis yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia. Berbagai jenis tumbuhan dan hewan di hutan itu merupakan sumber plasma nutfah atau plasma benih. Plasma nutfah adalah sifat-sifat unggul atau khas yang diwariskan secara turun-temurun. Beberapa jenis tumbuhan dan hewan liar ada yang memiliki sifat-sifat unggul, misalnya tahan terhadap serangan hama dan kekeringan serta penghasil obat-obatan. Apabila tumbuhan atau hewan liar yang memiliki sifat-sifat unggul tersebut dikawin silangkan dengan tumbuhan atau hewan lain yang sejenis, kemungkinan akan diperoleh jenis unggul. Nah itu dia manfaat Sumber daya alam hayati dalam bidang Biologi, selanjutnya kita akan membahas manfaat sumber daya alam hayati bagi Lingkungan, serang mari kita langsung simak di bawah ini.
c. Manfaat bagi Lingkungan
Taukah sobat sumber daya alam hayati adalah komponen biotik dalam Ekosistem, Tumbuhan hijau berperan sebagai produsen karena mampu menghasilkan makanan bagi dirinya sendiri dan juga makhluk hidup yang lainya.
Kita pernah menyinggung sebelumya yakni Proses pembuatan makanan oleh tumbuhan hijau di sebut dengan 
Fotosintesis, Kegiatan Fotosintesis dapat menurunkan kadar CO2 dan meningkatkan kadar 02 di udara. Hewan berperan sebagai konsumen dan melepaskan CO2 ke udara ketika bernapas. Mikroorganisme berperan sebagai pengurai yang mengubah zat-zat organik menjadi zat anorganik terlarut yang dapat diserap oleh akar tanaman untuk membuat makanan. Pepohonan di hutan juga dapat mencegah longsor dan erosi. Apabila pohon-pohon di lereng gunung habis karena ditebang, air hujan yang mengalir deras akan membawa partikel permukaan tanah menjadi aliran lumpur. Yang terjadi adalah, saat musim hujan berikutnya akan lebih banyak lagi air yang mengalir sepanjang lereng karena daya serap tanah yang semakin berkurang. Berkurangnya daya serap air oleh tanah itulah dapat mengubah tanah menjadi gersang. Pohon Pohon di daerah pemukiman dapat menurunkan suhu udara.  Menurut Bianpoen (1977), pembuatan jalur hijau seluas 400 m X 800 m mampu menurunkan suhu dan bagian kota yang berada pada jarak 2,5 km sebesar 2,5°C, sedangkan sebuah lapangan rumput seluas 100 m X 200 m hanya mampu menurunkan suhu sebesar 1°C dan bagian kota yang ada pada jarak 1 km

Sumber Daya Alam Non Hayati
Sumber daya alam non hayati adalah setiap sumber daya alam yang berasal dari benda-benda mati. Sumber daya alam ini juga disebut dengan istilah sumber daya alam abiotik atauabiotic resource.



Ada banyak contoh sumber daya alam non hayati yang kita telah manfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup kita. di antaranya adalah sumber daya fosil, sumber daya mineral, sinar matahari, angin, air, dan tanah. Nah, berikut ini akan dijelaskan contoh-contoh sumber daya alam non hayati tersebut beserta pemanfaatannya.


1. Sumber Daya Fosil
Yang pertama yaitu sumber daya fosil. Sumber daya ini juga sering disebut sumber energi fosil karena dalam pemanfaatannya ia memang lebih sering digunakan sebagai bahan baku energi.

Ada 3 jenis sumber daya fosil yang menjadi contoh sumber daya alam non hayati, yaitu minyak bumi, gas alam, dan batu bara.


Minyak bumi adalah sumber daya fosil yang ditemukan dalam bentuk cair saat ditambang. Minyak bumi diolah menjadi bahan bakar seperti bensin, solar, kerosin, oli, aspal, lilin, dan avtur (bahan bakar pesawat terbang).
Gas alam adalah sumber daya alam yang ditemukan dalam bentuk gas saat ditambang. Gas alam diolah menjadi 2 bentuk yaitu LPG dan LNG. Baik LPG maupun LNG keduanya digunakan sebagai bahan bakar. Ketika memasak menggunakan kompor gas, kita menggunakan LPG yang ada di dalam tabung sebagai sumber energinya.
Batu bara adalah sumber daya fosil yang ditemukan dalam bentuk padat saat ditambang. Batu bara digunakan sebagai bahan baku pembuatan energi listrik di pembangkit-pembangkit listrik tenaga uap. Listrik yang kita gunakan untuk menonton TV, mencas hp, dan menyalakan lampu setiap hari sebetulnya berasal dari sumber daya ini.

2. Sumber Daya Mineral
Contoh sumber daya alam non hayati selanjutnya adalah sumber daya mineral. Ada yang tahu apa itu sumber daya mineral? Ia adalah suatu bahan yang tersusun dari struktur kimia tertentu yang terdapat di bumi biasanya diperoleh dengan cara ditambang untuk kemudian diolah sebagai bahan baku peralatan hidup manusia. Contoh sumber daya alam mineral misalnya bijih besi, bijih emas, bijih timah, bijih nikel, bijih perak, dan batuan mulia seperti permata, batu safir, dan lain sebagainya.


3. Sumber Daya Sinar Matahari
Sinar matahari juga termasuk contoh sumber daya alam non hayati karena berasal bukan dari mahluk hidup. Sinar matahari dimanfaatkan sebagai sumber energi utama bagi kehidupan. Mahluk hidup autotrof seperti tumbuhan menggunakan sumber daya ini untuk melakukan fotosintesis dan menghasilkan sumber energi yang bisa dimanfaatkan manusia dan hewan.


4. Sumber Daya Angin
Angin juga termasuk contoh sumber daya alam non hayati. Angin dapat dimanfaatkan sebagai energi pembangkit listrik. Di zaman dahulu, angin juga digunakan sebagai energi penggerak kapal laut yang menggunakan layar.


5. Sumber Daya Air
Tak bisa dipungkiri lagi bahwa air adalah elemen penting yang sangat dibutuhkan manusia, hewan, dan tumbuhan untuk bertahan hidup. Air juga dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi terbarukan bagi manusia.

Nah, itulah pengertian dan contoh sumber daya alam non hayati yang terdapat di lingkungan kita. masih ada banyak contoh lain dari jenis sumber daya ini. Adakah yang bisa 
3.1.3 Landasan Kebijaksanaan Pengolaan Sumber Daya Alam
Meskipun di Indonesia telah banyak kebijakan yang telah di cetuskan, namun program dan rencana serta, peran dari berbagai pihak ternyata masih saja muncul permaslahan terkait dengan sumber daya alam, dan lingkungan hidup belum juga berakhir atau bisa di katakan tetap terjadi. Sehubungan dengan hal demikian, kementrian Lingkungan Hidup telah mendorong untuk menyempurnakan kebijakan, progran serta rencana yang ada.Dalam menyusun kebijakan ini digunakan perangkat Kajian Lingkungan Strategis (KLS) terhadap kebijakan, rencana dan program yang telah ada dan terkait dengan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup. Secara substansial, KLS merupakan suatu upaya sistematis dan logis dalam memberikan landasan bagi terwujudnya pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup secara berkelanjutan melalui proses pengambilan keputusan yang berwawasan lingkungan. Dari beberapa kebijakan pemerintah di bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup, terdapat kebijakan di bidang air dan energi, yang dapat dipedomani dan disinergikan dengan kebijakan-kebijakan pembangunan lingkungan hidup di daerah.
Adapun pokok-pokok kebijakan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup bidang air adalah:
1.      Kebijakan pelestarian air perlu menempatkan sub sistem produksi air, distribusi air, dan konsumsi air dalam satu kesatuan yang meyeluruh dan terkait untuk menuju pada pencapaian pola keseimbangan antar sub sistem tersebut.
2.      Kebijakan sub sistem Produksi Air, meliputi (1) Konservasi ekosistem DAS dan sumber air     untuk menjamin pasokan air; (2) Mencegah dan memulihkan kerusakan lingkungan terutama pada ekosistem DAS, (3) Mengendalikan pencemaran untuk menjaga dan meningkatkan mutu air; (4) Optimalisasi pemanfaatan air hujan.
3.      Kebijakan konsumsi air yang hemat dan efisien untuk mendukung pelestarian air.
4.      Kebijakan sub sistem distribusi air, meliputi (1) merencanakan peruntukan air permukaan dan air tanah (2) meningkatkan infrastruktur yang memadai.
5.      Kebijakan penataan ruang, meliputi (1) Menetapkan rencana tata ruang sesuai daya dukung dan daya tampung lingkungan (2) Konsistensi pemanfaatan ruang; (3) pengawasan penataan ruang, (4) Meningkatkan akses informasi.
6.      Kebijakan kelembagaan, meliputi (1) membentuk lembaga pengelola air, (2) mekanisme penyelesaian sengketa air (3) Valuasi ekonomi, (4) insentif ekonomi.
Pokok-pokok kebijakan sumber daya alam dan lingkungan hidup di bidang energi adalah:
1.           Kebijakan pencegahan pencemaran; Baku Mutu Limbah Cair penambangan batu bara, Baku Mutu kualitas udara ambient dan emisi gas buang kendaraan bermotor, dan pelaksanaan AMDAL pada setiap kegiatan penambangan.
2.           Kebijakan produksi dan penyediaan energi yang ramah lingkungan.
3.           Kebijakan penguatan security of supply, dengan upaya penyediaan bahan bakar campuran BBM seperti gahosol, biodisel, dll.
4.           Kebijakan pemanfaatan energi yang ramah lingkungan.
5.           Kebijakan pemanfaatan energi tak terbarukan dengan efisien dan hemat.
6.           Kebijakan pemenfaatan energi terbarukan, dengan dorongan investasi dan inovasi teknologi.





3.1.4 Karakteristik Ekologi Sumber Daya Alam

          Ekologi adalah suatu kajian studi terhadap hubungan timbal balik (interaksi) antar organism (antar makhluk hidup) dan antara organism (makhluk hidup) dengan lingkungannya.
Faktor-faktor pembatas ekologis ini perlu diperhitungkan agar pembangunan membawa hasil yang lestari.Hubungan antara pengawetan ekosistem dan perubahan demi pembangunan demi pembangunan ada tiga prinsip yang perlu diperhatikan, yaitu :
1. Kebutuhan untuk memperhatikan kemampuan untuk membuat pilihan penggunaan sumber alam di masa depan.
2. Kenyataan bahwa peningkatan pembangunan pada daerah-daerah pertanian tradisional yang telah terbukti berproduksi baik mempunyai kemungkinan besar untuk memperoleh pengembalian modal yang lebih besar dibanding daerah yang baru.
3. Kenyataan bahwa penyelamatan masyarakat biotis dan sumber alam yang khas merupakan langkah pertama yang logis dalam pembangunan daerah baru, dengan alasan bahwa sumber alam tersebut tak dapat digantikan dalam arti pemenuhan kebutuhan dan aspirasi manusia, dan kontribusi jangka panjang terhadap pemantapan dan produktivitas daerah (Dasmann, 1973)

Seperti pernyataan diatas, Sumber daya alam ini adalah energi yang sifatnya tidak dapat digantikan. Proses penggantian ini membutuhkan waktu yang sangat lama. Hampir setiap waktu sumber daya alam ini tidak dapat terlepas dari kehidupan manusia. Beberapa sampel yang bisa kita lihat bahwa sember daya alam ini tak bisa lepas dari kehidupan kita sehari-hari.
Untuk menjamin keberlanjutan fungsi layanan sosial-ekologi alam dan keberlanjutan sumberdaya alam dalam cakupan wilayah yang lebih luas maka pendekatan perencanaan SDA dengan instrumen penataan ruang harus dilakukan dengan mempertimbangkan bentang alam dan kesatuan layanan ekosistem, endemisme dan keterancaman kepunahan flora-fauna, aliran-aliran energi sosial dan kultural, kesamaan sejarah dan konstelasi geo-politik wilayah.
Dengan pertimbangan-pertimbangan ini maka pilihan-pilihan atas sistem budidaya, teknologi pemungutan/ekstraksi SDA dan pengolahan hasil harus benar-benar mempertimbangkan keberlanjutan ekologi dari mulai tingkat ekosistem lokal sampai ekosistem regional yang lebih luas. Dengan pendekatan ekosistem yang diperkaya dengan perspektif kultural seperti ini tidak ada lagi “keharusan” untuk menerapkan satu sistem PSDA untuk wilayah yang luas. Hampir bisa dipastikan bahwa setiap ekosistem bisa jadi akan membutuhkan sistem pengelolaan SDA yang berbeda dari ekosistem di wilayah lain.
Keberhasilan kombinasi beberapa pendekatan seperti ini membutuhkan partisipasi politik yang tinggi dari masyarakat adat dalam proses penataan ruang dan penentuan kebijakan pengelolaan SDA di wilayah ekosistem. Semakin tinggi partisipasi politik dari pihak-pihak berkepentingan akan menghasilkan rencana tata ruang yang lebih akomodatif terhadap kepentingan bersama yang “intangible” yang dinikmati bersama oleh banyak komunitas yang tersebar di seluruh wilayah ekosistem tersebut, seperti jasa hidrologis. Dalam konteks ini maka membangun kapasitas masyarakat adat yang berdaulat (mandiri) harus diimbangi dengan jaringan kesaling-tergantungan (interdependency) dan jaringan saling berhubungan (interkoneksi) antar komunitas dan antar para pihak. Untuk bisa mengelola dinamika politik di antar para pihak yang berbeda kepentingan seperti ini dibutuhkan tatanan organisasi birokrasi dan politik yang partisipatif demokrasi (participatory democracy).
Kondisi seperti ini bisa diciptakan dengan pendekatan informal, misalnya dengan membentuk “Dewan Konsultasi Multi-Pihak tentang Kebijakan Sumber Daya Alam Wilayah/Daerah” atau “Forum Multi-Pihak Penataan Ruang Wilayah/Daerah” yang berada di luar struktur pemerintahan tetapi secara politis dan hukum memiliki posisi cukup kuat untuk melakukan intervensi kebijakan. Untuk wilayah/kabupaten yang populasi masyarakat adatnya cukup banyak, maka wakil masyarakat adat dalam lembaga seperti ini harus ada.

3.1.5 Daya Dukung Lingkungan
Menurut Soerjani et al. (1987), pengertian daya dukung lingkungan adalah batas teratas dari pertumbuhan suatu populasi saat jumlah populasi tidak dapat didukung lagi oleh sarana, sumber daya dan lingkungan yang ada. Menurut Khana dalam  KLH (2010) daya dukung lingkungan dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk mendapatkan hasil atau produk di suatu daerah dari sumber daya alam yang terbatas dengan mempertahankan jumlah dan kualitas sumberdayanya.
Sesuai dengan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa daya dukung lingkungan tidak hanya diukur dari kemampuan lingkungan dan sumberdaya alam dalam mendukung kehidupan manusia, tetapi juga dari kemampuan menerima beban pencemaran dan bangunan.
Menurut UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.

3.1.6 Keterbatasaan Kemampuan Manusia
Keterbatasan kognitif terjadi apabila terdapat masalah atau gangguan pada kemampuan kognitif. Masalah yang dialami bisa terjadi sejak lahir, atau terjadi perubahan pada tubuh manusia seperti terluka, terserang penyakit, mengalami kecelakaan yang dapat menyebabkan kerusakan salah satu indera, fisik atau juga mental. Akibat dari adanya keterbatasan kognitif ini, manusia menjadi tidak mampu untuk memproses informasi dengan sempurna. Dengan ketidaksempurnaan ini maka manusia yang memiliki keterbatasan kognitif mengalami masalah dalam meraba, mempelajari atau berfikir untuk bereaksi terhadap keadaan yang dihadapinya.
Persepsi dalam arti sempit melibatkan pengalaman kita tapi secara psikis pengertian itu tidaklah tepat. Tetapi lebih tepatnya persepsi merupakan proses yang menggabungkan dan mengorganisir data-data indera kita ( penginderaan) untuk dikembangkan sedemikian rupa sehingga kita dapat menyadari di sekeliling kita, termasuk sadar dengan diri kita sendiri. Dan didalam mempersepsi keadaan sekitar maka kita harus melibatkan indra kita maka akan lahir sebuah argumen yang berasal dari informasi yang dikumpulkan dan diterima oleh alat reseptor sensorik kita sehingga kita dapat menggabungkan atau mengelompokkan data yang telah kita terima sebelumnya melalui pengalaman awal kita.
Banjir adalah tamu rutinan yang sering bertamu ke rumah kita di setiap musim hujan datang. Adakah yang mengetahui penyebabnya???. Tahukah anda, salah satu penyebab terjadinya bencana ini sebagian besar akibat ulah tangan kita sendiri. Selain kebiasaan yang saudah melekat dalam diri kita seperti buang sampah sembarangan, malas membersihkan lingkungan dan lain-lain. Dan yang kita tidak sadari adalan pembangunan tempat tinggal kita!. Pasti anda bertanya-tanya kenapa salah satu penyebabnya adalan tempat tinggal kita????.
Coba kita perhatikan sejenak pertumbuhan pembangunan yang ada di sekitar kita. Rumah, Jalan, Gedung dan lain-lain banyak yang mengorbankan luas aliran kali atau sungai. Makin lama sungai kita makin sempit karena pelebaran jalan, pembangunan rumah di bantaran kali, pembangunan gedung yang tidak memperhatikan penghijauan dan titambah lagi dengan sampah, limbah yang setiap harinya bukan berkurang tapi malah bertambah yang terdapat di aliran kali atau sungai yang dimana pelakunya adalah kita sendiri. Pantaslah di setiap musim hujan datang kita selalu bertamu dengan banjir, penyakit dan lain-lain akibat dai ulah kita. Coba kita berfikir, aliran kali atau sungai yang ada makin lama makin sempit, sedangkan jumlah debit air yang dia tamping masih tetap sama, kalau di persempit otomatis kali atau sungai tersebut  tidak bisa menampung dan akhirnya air yang seharusnya mengalir di aliran kali atau sungau tersebut mengalir di pemukiman rumah kita.
Dari peristiwa ini kita sudah tidak adil terhadap aliran kali atau sungai. Kita menghancurkan tempat tinggal ikan-ikan kecil dan mahluk lainnya yang seharusnya bisa tinggal di aliran kali atau sungai tersebut karena sudar kotor dan bau akibat limbah dan sampah yang terus ada di setiap harinya.
Hal yang bisa kita lakukan sekarang adalah menperbaiki nilai guna dari saluran air yang telah kita rebut fungsi dan kegunaan demi untuk terpuaskan kepentingan kita semata. Mulai untuk tidak mencemari sungai dan kali dengan tidakmembuang sampah dan limbah yang bisa membahakan diri kita, alam maupum mahluk lain yang hidup di dalamnya.
Itulah salah satu fakta bahwa sesungguhnya manusia adalah mahluk yang mempunyai banyak keterbatasan yang artinya perlu bantuan untuk bisa melakuakan sesuatu atau sering kita artikan sebagai mahluk sosial. Tidak pantaslah kita memiliki sifat sombong akan hal yang kita sadari merugikan mahluk lain. Kenapa itu terjadi?????. Berdasarkan saya, itu terjadi karena kita kurang bersyukur atas apa yang telah kita dapatkan saat ini dan menutup mata akan kepentingan mahluk lain. Inilah sifat yang harus kita hindari agar terciptanya keseimbangan antara manusia dengan alam dan mahluk sekitarnya. Dan harus kita ingat, kita semua sama-sama mahluk Allah SWT yang mempunyai hak yang sama untuk menggunakan apa yang ada di bumi tempat kuita berada. Bukan MEREBUT sebanyak-banyaknya apa yang ada di bumi, Tapi MEMELIHARA, MENJAGA, dan MELESTARIKAN apa yang ada di bumi agar kita semua hidup dengan keseimbangan yang merata.







BAB III
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
Kesimpulan dalam penulisan makalah ini adalah sebuah perbedaan penting antara ekologi dan ilmu lingkungan adalah tujuan dari penelitian dalam disiplin ilmu masing-masing. Tidak seperti ilmuwan bidang lingkungan, ahli ekologi cenderung fokus penelitian (kajian) mereka pada populasi yang sangat spesifik dari makhluk hidup, seperti jenis tertentu dari rumput atau kelompok ikan. Ahli ekologi berusaha untuk memahami bagaimana populasi berinteraksi, bereproduksi, dan berkembang dalam suatu ekosistem. Para ahli ekologi lebih berkonsentrasi terutama pada faktor-faktor langsung seperti penyediaan makanan,peristiwa makan memakan, dan seleksi seksual dalam suatu kelompok melalui pengamatan yang cermat dan penelitian sejarah. Ekologi menjelaskan perkembangan dan adaptasi evolusioner yang mempengaruhi suatu spesies.

Daftar Pusaka
http://wahyupandu.blogspot.co.id/2015/10/makalah-pengantar-lingkungan-sumberdaya.html




Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MODULASI Tugas V-Class 2 Soal 1.       Jelaskan tentang FM (Frequency Modulation) 2.       Jelaskan tentang AM (Ampitudo Modulation) Jawab                         1. Modulasi Frekuensi (Frequency Modulation = FM )  adalah proses menumpangkan sinyal informasi pada sinyal pembawa (carrier) sehingga frekuensi gelombang pembawa ( carrier ) berubah sesuai dengan perubahan simpangan (tegangan) gelombang sinyal informasi. Jadi sinyal informasi yang dimodulasikan (ditumpangkan) pada gelombang pembawa menyebabkan perubahan frekuensi gelombang pembawa sesuai dengan perubahan tegangan (simpangan) sinyal informasi. Pada modulasi frekuensi sinyal informasi mengubah-ubah frekuensi gelombang pembawa, sedangkan amplitudanya konstan selama proses modulasi. Proses modulasi frekuensi digambarkan sebagai berikut: Proses Mod...

KLASIFIKASI MEDIA

KLASIFIKASI MEDIA Media (berdasar ISO93a) dapat diklasifikasikan menjadi beberapa criteria : 1. Perception Medium Perception media merupakan penggunaan media dalam membantu manusia untuk merasakan lingkungannya. Bagaimana manusia menerima informasi pada lingkungan computer? Persepsi informasi melalui penglihatan atau pendengaran? Penerimaan informasi yang diterima manusia melalui indera “pendengaran” dan atau “penglihatan” tentunya akan mengalami perbedaan persepsi. Aspek pada presentation medium : Aspek Representation space : sesuatu yang terkandung dalam presentasi secara nyata. Misalnya kertas, layer, slide show, banner, poster dsb Aspek Representation Values : nilai-nilai yang terkandung dalam presentasi Perception merupakan penggunaan media dalam membantu manusia untuk merasakan lingkungannya. Bagaimana manusia menerima informasi pada lingkungan computer? Persepsi informasi melalui penglihatan atau pendengaran? Penerimaan informasi yang diterima manusia m...

LAJU PENGEMBALIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.2 Latar Belakang Masalah Alternatif-alternatif timbul karena adanya keterbatasan dari sumber daya (manusia, material, uang, mesin, kesempatan). Dengan berbagai alternatif yang ada tersebut maka diperlukan sebuah perhitungan untuk mendapatkan pilihan yang terbaik secara ekonomi, baik ketika membandingkan berbagai alternatif rancangan, membauat keputusan investasi modal, mengevalusai kesempatan financial. Analisa ekonomi teknik melibatkan pembuatan keputusan terhadap berbagai penggunaan sumber daya yang terbatas. Konsekuensi terhadap hasil keputusan biasanya berdampak jauh ke masa yang akan datang, yang konsekuensinya itu tidak bisa diketahui secara pasti , merupakan pengambilan keputusan dibawah ketidakpastian.Namun demikian keputusan-keputusan yang diambil (sekalipun dengan berbagai presikdi-prediksi yang masuk akal) terkadang terdapat juga perbedaan terhadap kenyataannya, yang lebih dikenal  RISIKO. Dalan pengambilan keputusannya yang berdasar ...