MAKALAH
ILMIAH PENGANTAR
LINGKUNGAN
Asas-Asas
Pengetahuan Lingkungan dan Sumber Daya Alam
![Hasil gambar untuk gunadarma](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkmYJXuzzxIZooKs43fLNxPAq_x3rp-UldSUbLG2MJFNRtgWVXa14GxRB5B-bhcl6I_8bvZQAjxJxvrkPJ5mfcY1M2N28Rrnbw7SuMKWJWpXWRr_fMu0-TszqQzCZbIunLCbI5XH0Z9g0/s320/gundar-logo1.png)
Disusun Oleh :
Dian Arif Prakoso
11415839
2IB04
FAKULTAS INDUSTRI
Program Sarjana Teknik Electro
Universitas Gunadarma
2016
KATA PENGHANTAR
Puji syukur saya
panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul Asas-Asas
Pengetahuan Lingkungan dan Sumber Daya Alam, saya juga mengucapkan terima kasih
kepada Keluarga dan Masyarakat ini
dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga saya berterima
kasih pada Bapak Andi Asnur Pranata Muhibah Hadmar selaku Dosen mata kuliah
Pemgantar Lingkungan Universitas
Gunadarma yang telah memberikan tugas ini kepada saya.
Saya berharap
makalah Ilmiah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai Asas-Asas Pengetahuan Lingkungan
dan Sumber Daya Alam. Saya juga menyadari bahwa di dalam makalah ini terdapat banyk kekurangan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, saya berharap adanya kritik,
saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah saya buat di masa yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah
sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan
yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan dan saya memohon kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan di masa depan.
Jakarta,
10 Oktober 2016
Dian
Arif Prakoso
DAFTAR ISI
Halaman Judul ...................................................................................................................... 1
Kata Penghantar ................................................................................................................... 2
Daftar isi ............................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang ................................................................................................................ 4
1.2 Rumusan
Masalah ........................................................................................................... 4
1.3 Tujuan
Permasalahan ...................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pembahasan Asas-Asas Pengetahuan
Lingkungan ........................................................ 5
2.1.1
Pengertian Ekologi
dan Ilmu Lingkungan Secara Umum ................................... 5
2.1.2 Pengertian Ekologi dan Ilmu
Lingkukangan Menurut para Ahli........................... 6
2.1.3 Perbedaan Ekologi dan Ilmu Lingkungan
…………………………………….. 6
2.1.4
Asas-Asas Pengetahuan Lingkungan…………………………………………...7
3.1 Pembahasan Sumber Daya Alam .................................................................................. 10
3.1.1 Sumber Daya Alam di Indonesia........................................................................ 10
3.1.2 Pemanfaatan Sumber Daya Alam Hayati dan Non
Hayati……………………..11
3.1.3
Landasan Kebijaksanaan Pengolaan Sumber Daya Alam ……………………..11
3.1.4 Karakteristik Ekologi Sumber Daya
Alam……………………………………..12
3.1.5 Daya
Dukung Lingkungan……………………………………………………...12
3.1.6 Keterbatasaan Kemampuan
Manusia…………………………………………...12
BAB III
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan ..................................................................................................................... 19
Daftar Pustaka
.................................................................................................................... 19
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Sumber daya alam adalah unsur lingkungan yang terdiri atas
sumberdaya alam hayati dan non hayati serta sumberdaya buatan, merupakan salah
satu aset yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.
Sebagai modal dasar pembangunan sumberdaya alam harus dimanfaatkan semaksimal
mungkin tetapi dengan cara yang tidak merusak dan mengganggu ekosistem alam, cara-cara
yang dipergunakan harus dipilih dengan baik dan tepat agar sumber daya alam
tetap terpelihara kelestariannya sehingga makin besar dalam pemanfaatannya untuk pembangunan kehidupan
manusia lebih lanjut di masa yang akan datang.
Dalam memanfaatkan sumber daya alam, manusia perlu berdasar pada prinsip
efektif dan efisien. Dalam pengertian bahwa manusia diharapkan dalam
pengambilannya secara efisien tidak semena-mena dan tetap memikirkan dampak
positif dan negatifnya bagi ekosistem lingkungan, serta dalam pemanfaatannya
harus di selenggarakan secara efektif dan tidak boros. Pembangunan yang
berkelanjutan bertujuan pada terwujudnya keberadaan sumber daya alam untuk
mendukung kesejahteraan manusia. Maka prioritas utama pengelolaan adalah upaya
pelestarian lingkungan, supaya dapat mendukung kehidupan makhluk hidup. Bila
sumber daya alam rusak atau musnah kehidupan bisa terganggu.
Kita
sebagai manusia harus mengetahui tentang asas-asas pengetahuan lingkungan dalam
melestarikan sumber daya alam tujuannya adalah agar kita mentaati aturan-aturan
yang telah berlaku pada umumnya di lingkungan sekitar kita supaya tidak terjadi
kerusakan lingkungan yang dapat mengakibatkan keterbatasan sumber daya alam
akibat kelalaian manusia dalam melestarikannya . Karena sekarang banyak terjadi
kerusakan pada lingkungan di dunia yang disebabkan minimumnya pengetahuan manusia
terhadap asas-asas tersebut, atau mungkin memang itu adalah ulah manusia yang
hanya memikirkan materi dan kepentingan diri sendiri dalam mendapatkan banyak keuntungan tanpa memikirkan dampak kedepannya
yang terjadi pada lingkungan yang ada di bumi kita nanti.
1.2
Rumusan Masalah
1. Pengertian Ekologi dan Ilmu
Lingkungan Secara Umum
2. Pengertian Ekologi dan Ilmu
Lingkukangan Menurut para Ahli
3.
Perbedaan Ekologi dan Ilmu Lingkungan
4. Asas-Asas
Pengetahuan Lingkungan
5. Pengertian Sumber Daya Alam
6. Sumber Daya Alam di Indonesia
7.
Pemanfaatan Sumber Daya Alam Hayati dan Non Hayati
8. Landasan
Kebijaksanaan Pengolaan Sumber Daya Alam
9. Karakteristik
Ekologi Sumber Daya Alam
10. Daya Dukung Lingkungan
11. Keterbatasaan Kemampuan Manusia
1.3 Tujuan
Permasalahan
1.
Mengetahui
Tentang Ilmu Lingkungan Secara Umum
2.
Mengetahui
Tentang Asas-Asas Pengetahuan Lingkungan
3.
Mengetahui
Tentang Sumber Daya Alam
BAB II
PEMBAHASAN ASAS-ASAS
PENGETAHUAN LINGKUNGAN DAN SUMBER DAYA ALAM
2.1 Pembahasan
Asas-Asas Pengetahuan Lingkungan
2.1.1 Pengertian Ekologi dan Ilmu Lingkungan
Secara Umum
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari
interaksi antara organisme dengan lingkungannya dan yang lainnya. Berasal dari
kata Yunani oikos (“habitat”) dan logos (“ilmu”). Ekologi diartikan sebagai
ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi
antara makhluk hidup dan lingkungannya. Istilah ekologi pertama kali
dikemukakan oleh Ernst Haeckel (1834 – 1914). Dalam ekologi, makhluk hidup
dipelajari sebagai kesatuan atau sistem dengan lingkungannya.
Ilmu (atau ilmu pengetahuan)
adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan dan meningkatkan
pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi
ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan
kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu
diperoleh dari keterbatasannya.
Pengertian lingkungan adalah
segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang memengaruhi perkembangan
kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Lingkungan bisa
dibedakan menjadi lingkungan biotik dan abiotik. Jika kalian berada di sekolah,
lingkungan biotiknya berupa teman-teman sekolah, bapak ibu guru serta karyawan,
dan semua orang yang ada di sekolah, juga berbagai jenis tumbuhan yang ada di
kebun sekolah serta hewan-hewan yang ada di sekitarnya. Adapun lingkungan
abiotik berupa udara, meja kursi, papan tulis, gedung sekolah, dan berbagai
macam benda mati yang ada di sekitar. Seringkali lingkungan yang terdiri dari
sesama manusia disebut juga sebagai lingkungan sosial. Lingkungan sosial inilah
yang membentuk sistem pergaulan yang besar peranannya dalam membentuk
kepribadian seseorang.
Ilmu Lingkungan adalah suatu
studi yang sistematis mengenai lingkungan hidup dan kedudukan manusia yang
pantas di dalamnya. Ilmu lingkungan merupakan perpaduan konsep dan asas berbagai
ilmu yang bertujuan untuk mempelajari dan memecahkan masalah yang menyangkut
hubungan antara mahluk hidup dengan lingkungannya. Ilmu lingkungan merupakan
penjabaran atau terapan dari ekologi.
2.1.2 Pengertian Ekologi dan Ilmu
Lingkukangan Menurut para Ahli
Menurut Ernst Haeckel (1866),
Peneliti asal Jerman, bahwa pengertian ekologi adalah ilmu pengetahuan
komprehensif tentang hubungan organisme terhadap lingkungan
Menurut Charles Elton (1927),
secara singkat bahwa pengertian ekologi adalah sejarah alam yang bersifat
ilmiah “Scientific natural history”
Menurut E.P. Odum (1963) bahwa
pengertian ekologi adalah ilmu yang mempelajari tentang struktur dan fungsi
alam “The study of the structure and function of nature”
Tahun 1972, Menurut C. J. Krebs,
pengertian ekologi adalah ilmu pengetahuan tentang interaksi yang menentukan
distribusi dan kelimpahan organisme
Ilmu lingkungan adalah ilmu yang
mempelajari tentang lingkungan hidup. Menurut Soerjani, dkk (2006), ilmu
lingkungan adalah penggabungan ekologi (manusia) yang dilandasi dengan
kosmologi (tatanan alam) yang mempunyai paradigma sebagai ilmu pengetahuan
murni. Hakikat ilmu pengetahuan pada dasarnya berkembang untuk mendasari,
mewarnai serta sebagai pedoman kearifan sikap dan perilaku manusia.
2.1.3 Perbedaan
Ekologi dan Ilmu Lingkungan
Ilmu lingkungan adalah ilmu yang
mempelajari tentang kedudukan manusia yang pantas di lingkungannya. Sedangkan
ekologi adalah ilmu yg mempelajari tentang interaksi antar makhluk hidup maupun
interaksi antar makhluk hidup dengan lingkunganya. Perbedaannya terletak pada
misi utk mencari pengetahuan menyeluruh tentang alam & dampak perlakuan
manusia terhadap lingkungannya, guna menimbulkan kesadaran dan tanggung jawab
dalam pengelolaan lingkungan.
2.1.4 Asas-Asas Pengetahuan Lingkungan
ASAS
1
Menyatakan
bahwa semua energi yang memasuki sebuah organisme, populasi, atau ekosistem
yang dianggap sebagai energi tersimpan atau terlepaskan. Energi dapat diubah
dari satu bentuk ke bentuk lain, serta tidak dapat hilang, dihancurkan, maupun
diciptakan.
ASAS
2
Menyatakan
bahwa tidak ada sistem perubahan energi sangat efisien. Misalnya pada Hukum
Termodinamika II yaitu “Semua sistem biologi kurang efisien, kecenderungan
umum, energi berdegradasi ke dalam bentuk panas yang tidak balik dan beradiasi
menuju angkasa.”
ASAS
3
Menyatakan
bahwa materi, energi, ruang, waktu dan keanekaragaman, semuanya termasuk pada
sumber alam.
ASAS
4
Menyatakan
bahwa semua kategori sumber alam, jika pengadaannya telah maksimal, pengaruh
unit kenaikannya sering menurun dengan penambahan sumber alam sampai ke tingkat
maksimum.
ASAS
5
Menyatakan
bahwa terdapat dua jenis sumber alam, yaitu sumber alam yang pengadaannya dapat
merangsang penggunaan, dan tidak mempunyai daya rangsang penggunaan.
ASAS
6
Menyatakan
bahwa Individu dan spesies yang mempunyai lebih banyak keturunan daripada
saingannya, cenderung akan berhasil mengalahkan saingannya tersebut.
ASAS
7
Menyatakan
bahwa kemantapan pada keanekaragaman suatu komunitas lebih tinggi di alam
lingkungan yang mudah diramal.
ASAS
8
Menyatakan
bahwa sebuah habitat dapat jenuh atau tidak oleh keanekaragaman takson. Hal
tersebut bergantung kepada bagaimana nicia dalam lingkungan hidup dapat
memisahkan takson.
ASAS
9
Menyatakan
bahwa keanekaragaman komunitas apa saja sebanding dengan biomasa dibagi
produktivitasnya. Terdapat hubungan antara biomasa, aliran energi, dan
keanekaragaman dalam suatu sistem biologi.
ASAS
10
Menyatakan
bahwa lingkungan yang stabil perbandingan antara biomasa dengan produktivitas
dalam perjalanan waktu naik mencapai sebuah asimtot. Sistem biologi menjalani
evoluasi yang mengarah pada peningkatan efisiensi penggunaan energi pada
lingkungan fisik yang stabil.
ASAS
11
Menyatakan
bahwa sistem yang telah mantap mengeksploitasi sistem yang belum mantap.
Contohnya seperti pada hama tikus, serangga dari hutan rawa menyerang tanaman
pertanian dilahan transmigran.
ASAS
12
Menyatakan
bahwa kesempurnaan adaptasi suatu sifat atau tabiat tergantung kepada
kepentingan relatifnya pada keadaan lingkungan.
ASAS
13
Menyatakan
bahwa ingkungan yang secara fisik telah mantap memungkinkan terjadinya
penimbunan keanekaragaman biologi pada ekosistem yang mantap, serta kemudian
dapat menggalakkan kemantapan populasi lebih jauh.
ASAS
14
Menyatakan
bahwa derajat pola keteraturan naik-turunnya populasi tergantung kepada jumlah
keturunan dalam sejarah populasi sebelumnya yang akan mempengaruhi populasi
tersebut.
3.1 Sumber Daya Alam
Sumber
daya alam
Pengertian sumber daya alam (SDA) adalah segala
apa yang ada di alam ini yang bisa bermanfaat untuk kehidupan manusia yang
lebih baik. Yang termasuk sumber daya alam tidak hanya benda atau makhluk yang
mati, melainkan benda hidup juga. Kamu sudah bisa menyebutkan hal yang termasuk
sumber daya alam bukan? Contoh sumber daya alam biotik atau makhluk hidup
adalah tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme. Sedangkan contoh sumber daya alam
benda mati atau abiotik adalah batu bara, minyak bumu, emas, perak, besi,
tembaga, dan jenis logam lainnya.
3.1.1
Sumber Daya Alam
di Indonesia
Seberapa
besar kekayaan alam yang dimiliki Indonesia? Bagaimanakah bangsa indonesia
memanfaatkan potensi sumber daya tersebut? Untuk mengetahuinya simak artikel di
bawah ini! Kekayaan sumber daya alam indonesia sebagian telah dimanfaatkan
untuk memenuhi kebutuhan bangsa Indonesia. Sebagian lainnya masih berupa
potensi yang belum dimanfaatkan karena berbagai keterbatasan seperti kemampuan
teknologi dan ekonomi. Kekayaan sumber daya alam tersebut meliputi bahan
tambang, hutan, laut, dan sebagainya. Gambaran umum kekayaan sumber daya alam
dan perbandingannya dengan beberapa negara maju di dunia akan dijelaskan pada
bagian ini.
1.
Hutan
|
Kekayaan
hutan Indonesia merupakan salah satu yang terbesar di dunia selain Brazil dan
Zaire. Berdasarkan catatan kementrian kehutanan Republik Indonesia tahun 2011,
hutan Indonesia mencapai 99,6 juta hektar. Namun sayangnya luas hutan tersebut
selama ini telah mengalami penurunan yang cukup besar. Bahkan, sejumlah sumber
menyebutkan laju kerusakan hutan Indonesia merupakan yang terbesar di dunia.
Laju kerusakan hutan mencapai 610.375,92 ha per tahun dan tercatat sebagai tiga
terbesar di dunia.
Peta
sebaran hutan Indonesia dan dunia menunjukkan bahwa luas hutan di tiap negara
beragam, Oleh karena itu, tidak semua negara mampu memenuhi kebutuhan akan
sumber daya yang dihasilkan dari hutan. Sejumlah Negara menjadi importir hasil
hutan, khususnya kayu. Indonesia menjadi pengekspor hasil hutan ke sejumlah
negara seperti Malaysia dan Jepang.
Hasil
hutan tidak hanya kayu, tetapi juga kekayaan sumber daya hayati yang hidup di
dalamnya. Hutan menjadi sumber pangan dan obat-obatan untuk kebutuhan saat ini
maupun untuk kebutuhan masa depan. Keanekaragaman hayati hutan di Indonesia
juga sangat tinggi. Jika dibandingkan dengan negara lainnya, hanya Brazil dan
Zaire yang bisa menandingi keanekaragaman hutan Indonesia. Oleh karena itu,
kita memiliki tanggung jawab untuk melestarikan hutan dengan berbagai
keanekragaman hayatinya, sehingga hutan kita tidak hanya bermanfaat untuk
generasi saat ini,tetapi juga generasi yang akan datang.
Hutan
indonesia dapat dibedakan menjadi hutan produksi, hutan konservasi, dan hutan
lindung. Hutan produksi adalah hutan yang sengaja ditanam untuk diambil
kayunya. Hutan produksi luasnya mencapai 69,4 hektar yang diusahakan melalui
Hak pengusahaan hutan (HPH) oleh swasta maupun Badan usaha milik negara (BUMN).
Hasil hutan yang dimanfaatkan berupa kayu dan nonkayu. Kayu yang
dihasilkan dapat berupa kayu bulat dan kayu olahan. Kayu bulat dihasilkan dari
hutan dalam bentuk batangan pohon yang belum diolah seperti kayu jati, mahoni,
akasia, cendana, pinus, sedangkan kayu olahan telah mengalami pengolahan lebih
lanjut seperti kayu gergajian, plywood, dan veneer. Hasil hutan non kayu berupa
buah-buahan, getah dan resin, madu, rotan, terpentin, minyak kayu putih, damar,
sagu, sutera dan lain-lain.
Hutan
konservasi adalah kawasan hutan dengan ciri khas tertentu yang mempunyai fungsi
pokok pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya.
Indonesia telah menetapkan sejumlah kawasan konservasi dalam bentuk taman
nasional, suaka margasatwa, cagar alam dan taman hutan rakyat (tahura), dan
lainnya. Seangkan hutan lindung adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi
pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air,
mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi laut, dan memelihara
kesuburan tanah.
Hasil
hutan dimanfaatkan untuk berbagai keperluan manusia. Contohnya barang atau
perkakas di rumah. Sebagian di antaranya terbuat dari kayu atau bambu yang
berasal dari hutan. Selain itu, hutan juga menghasilkan berbagai jenis bahan
untuk obat-obatan. Hutan indonesia juga dimanfaatkan penduduk untuk sumber
pangan, misalnya buah-buahan dan sejumlah binatang buruan.
2.
Minyak Bumi
Sumber
daya alam berikutnya yang dimiliki Indonesia adalah minyak bumi. Minyak bumi
(petroleum) atau dikenal juga sebagai emas hitam merupakan cairan kental,
cokelat gelap, atau kehijauan yang mudah terbakar yang terdapat pada lapisan
teratas dari beberapa area di kerak bumi. Sebagaimana hutan, tidak semua negara
memiliki minyak bumi. Kita patut bersyukur, Indonesia menjadi salah satu negara
yang memiliki minyak bumi. Perhatikan peta persebaran minyak bumi berikut
ini!
Potensi
minyak bumi Indonesia terus mengalami penurunan karena dimanfaatkan
terus-menerus. Bahkan saat ini, Indonesia telah mulai mengimpor minyak bumi
untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri yang tak lagi mencukupi. Minyak bumi
dimanfaatkan sebagi sumber energi kendaraan bermotor, mesin pabrik, dan lain-lain.
Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagian menggunakan minyak bumi untuk
menghasilkan listrik. Oleh karena itu, kamu perlu melakukan tindakan
penghematan listrik maupun bahan bakar minyak agar cadangannya tidak cepat
habis.
3.
Batubara
|
Batubara
merupakan bahan bakar fosil yang terbentuk dari tumbuhan yang mati dan kemudian
tertimbun selama jutaan tahun. Pohon-pohon tinggi yang tumbuh saat itu seperti
lycopods dan pakis raksasa, kemudian mati dan jatuh ke dalam rawa dan genangan
air. Pohon-pohon mati tersebut kemudian tertimbun lumpur dan pasir dalam keadaan
basah secara terus-menerus sehingga lapisan tumbuhan mati dalam keadaan basah
dan asam. Selain itu, lapisan tersebut terputus dari udara langsung dan
mendapat tekanan terus-menerus dari lapisan atasnya.
|
Indonesia
merupakan negara penghasil batu bara terbesar kelima di dunia. Negara ini
menjadi negara pengekspor batu bara terbesar di dunia karena masih minimnya
pemanfaatan batu bara di dalam negeri. Negara tujuan ekspor batu bara indonesia
adalah Hongkong, Tiwan, China, Korea selatan, Jepang, India, Eropa, dan Italia.
Penghasil
batu bara terbesar yaitu China, Amerika serikat, India, Australia, Indonesia,
Afrika selatan, jerman, polandia dll. Namun, China dan Amerika hanya sedikit
mengekspor batu bara karena kebutuhan dalam negerinya sangat besar.
Di
Indonesia batu bara dimanfaatkan sebagai sumber energi. Namun pemanfaatannya
masih kalah dibandingkan dengan pemanfaatan BBM ( bahan bakar minyak). Padahal,
cadangan batu bara indonesia mencapai 19,3 milyar ton. Kendala pemanfaatan batu
bara di indonesia adalah minimnya sosialisasi tentang manfaat batu bara dan BBM
dinilai lebih praktis dan polusinya lebih sedikit walauapun harganya lebih
mahal.
4.
Gas Alam
|
Sumber
daya alam yang banyak tersedia di Indonesia adalah gas alam. Indonesia memiliki
cadangan gas alam sebesar 2,8 triliun meter kubik (97 triliun kaki kubik).
Jumlah ini tidak terlampau besar jika dibandingkan dengan jumlah gas alam yang
dihasilkan beberapa penghasil gas alam lainnya. Cadangan gas alam Indonesia
hanya 1,5% dari cadangan gas alam dunia. Negara yang memiliki cadangan gas alam
secara berurutan: Rusia 48 triliun meter kubik, Iran 27 triliun meter kubik,
dan Qatar 26 triliun meter kubik. Walaupun persentasenya kecil, namun Indonesia
merupakan negara pengekspor gas alam terbesar di dunia. Negara tujuan ekspor
gas alam Indonesia adalah Jepang, Korea, Taiwan, China, dan Amerika Serikat.
|
5.
Sumber Daya Laut
Dua
pertiga wilayah Indonesia merupakan lautan. Oleh karena itu, potensi kekayaan
laut Indonesia sangat berlimpah. Menurut laporan FAO (Food and Agricultural
Organization), potensi lestari sumber daya perikanan tangkap laut Indonesia
mencapai sekitar 6,5 juta ton/tahun, dengan tingkat pemanfaatan mencapai 5,71
juta ton/tahun.
Jika
dibandingkan dengan negara lain, produksi ikan tangkap Indonesia menempati
urutan ketiga di dunia setelah China dan Peru. Sementara itu, untuk produksi
ikan budi daya, Indonesia menempati urutan keempat setelah China, India, dan
Vietnam (FAO, 2009).
Kekayaan
laut Indonesia juga terlihat dari keanekaragaman hayati biota laut. Laut
Indonesia memiliki 8.500 spesies ikan, 555 spesies rumput laut, dan 950 spesies
biota terumbu karang. Oleh karena itu, tidak heran jika Indonesia merupakan
negara dengan keanekaragaman hayati laut terbesar di dunia (Marine
Mega-Biodiversity).
Berbagai
upaya dilakukan pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)
untuk meningkatkan produksi ikan. Salah satunya adalah program industrialisasi
kelautan dan perikanan. Program yang dijalankan adalah dengan meningkatkan
kapasitas industri untuk ikan kaleng cakalang, sarden, tuna, udang, dan produk
olahan ikan. Selain itu, dilakukan juga upaya peningkatan produksi rumput laut
dan penurunan impor hasil laut. Umumnya, impor hasil laut berupa tepung ikan
dan ikan segar/beku.
3.1.2 Pemanfaatan Sumber Daya Alam Hayati dan Non Hayati
Sumber
Daya Alam Hayati
a.
Manfaat dalam Bidang Ekonomi
Taukah sobat Berbagai Jenis Ikan yakni Ikan Tuna dan Ikan Cakalang serta jenis Udang yakni Udang Windu memiliki Nilai ekonomi yang sayngat tinggi karena dapat di ekspor untuk menghasilkan Devisa bagi Negara. Sementara itu Nilai ekonomi hutan dapat berupa hasil kayu serta hasil Rotan yang juga dapat di Ekspor ke Manca Negara atau digunakan di dalam Negri. Selain itu, ada beberapa jenis tumbuhan di hutan yang menghasilkan getah, misalnya pinus dan damar. Getah tersebut digunakan sebagai bahan minyak terpentin. Berbagai jenis tanaman pangan dan tumbuhan obat juga memiliki nilai ekonomi yang penting. Hasil tanaman pangan dan obat itu dapat dijual di pasar setempat atau di pasar nasional. Beberapa jenis tanaman pangan dapat juga menembus pasar internasional. Nah demikian Beberapa manfaat sumber daya alam hayati bagi Bidang Ekonomi, sekarang kita akan berlanjut ke Manfaat berikutnya Yakni Manfaat dalam Bidang Biologi.
Taukah sobat Berbagai Jenis Ikan yakni Ikan Tuna dan Ikan Cakalang serta jenis Udang yakni Udang Windu memiliki Nilai ekonomi yang sayngat tinggi karena dapat di ekspor untuk menghasilkan Devisa bagi Negara. Sementara itu Nilai ekonomi hutan dapat berupa hasil kayu serta hasil Rotan yang juga dapat di Ekspor ke Manca Negara atau digunakan di dalam Negri. Selain itu, ada beberapa jenis tumbuhan di hutan yang menghasilkan getah, misalnya pinus dan damar. Getah tersebut digunakan sebagai bahan minyak terpentin. Berbagai jenis tanaman pangan dan tumbuhan obat juga memiliki nilai ekonomi yang penting. Hasil tanaman pangan dan obat itu dapat dijual di pasar setempat atau di pasar nasional. Beberapa jenis tanaman pangan dapat juga menembus pasar internasional. Nah demikian Beberapa manfaat sumber daya alam hayati bagi Bidang Ekonomi, sekarang kita akan berlanjut ke Manfaat berikutnya Yakni Manfaat dalam Bidang Biologi.
b.
Manfaat dalam Bidang Biologi
Taukah sobat Manfaat sumber daya alam hayati dari segi Biologi Yakni Sebagai penunjang kehidupan makhluk hidup. Tumbuhan menghasilkan Oksigen yang di perlukan untuk pernapasan makhluk hidup. Tumbuhan juga menghasilkan makanan bagi makhluk hidup yang lain, Tumbuhan di hutan melindungi Tanah dari terjadinya Erosi dan juga longsor serta dapat menyimpan air untuk kehidupan makhluk hidup yang lainya.
Taukah sobat Manfaat sumber daya alam hayati dari segi Biologi Yakni Sebagai penunjang kehidupan makhluk hidup. Tumbuhan menghasilkan Oksigen yang di perlukan untuk pernapasan makhluk hidup. Tumbuhan juga menghasilkan makanan bagi makhluk hidup yang lain, Tumbuhan di hutan melindungi Tanah dari terjadinya Erosi dan juga longsor serta dapat menyimpan air untuk kehidupan makhluk hidup yang lainya.
Untuk
Perternakan serta pertanian telah banyak memanfaatkan sumber daya alam hayati,
berbagai jenis bahan pangan serta sandang di peroleh dari hasil budidaya
tumbuhan dan juga hewan. Tumbuhan dan hewan yang dibudi dayakan sebenamya
berasal dari hutan yang hingga saat ini masih terdapat berbagai jenis yang
dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia. Berbagai jenis
tumbuhan dan hewan di hutan itu merupakan sumber plasma nutfah atau plasma
benih. Plasma nutfah adalah sifat-sifat unggul atau khas yang diwariskan secara
turun-temurun. Beberapa jenis tumbuhan dan hewan liar ada yang memiliki
sifat-sifat unggul, misalnya tahan terhadap serangan hama dan kekeringan serta
penghasil obat-obatan. Apabila tumbuhan atau hewan liar yang memiliki
sifat-sifat unggul tersebut dikawin silangkan dengan tumbuhan atau hewan lain
yang sejenis, kemungkinan akan diperoleh jenis unggul. Nah itu dia manfaat
Sumber daya alam hayati dalam bidang Biologi, selanjutnya kita akan membahas
manfaat sumber daya alam hayati bagi Lingkungan, serang mari kita langsung
simak di bawah ini.
c.
Manfaat bagi Lingkungan
Taukah sobat sumber daya alam hayati adalah komponen biotik dalam Ekosistem, Tumbuhan hijau berperan sebagai produsen karena mampu menghasilkan makanan bagi dirinya sendiri dan juga makhluk hidup yang lainya.
Kita pernah menyinggung sebelumya yakni Proses pembuatan makanan oleh tumbuhan hijau di sebut dengan Fotosintesis, Kegiatan Fotosintesis dapat menurunkan kadar CO2 dan meningkatkan kadar 02 di udara. Hewan berperan sebagai konsumen dan melepaskan CO2 ke udara ketika bernapas. Mikroorganisme berperan sebagai pengurai yang mengubah zat-zat organik menjadi zat anorganik terlarut yang dapat diserap oleh akar tanaman untuk membuat makanan. Pepohonan di hutan juga dapat mencegah longsor dan erosi. Apabila pohon-pohon di lereng gunung habis karena ditebang, air hujan yang mengalir deras akan membawa partikel permukaan tanah menjadi aliran lumpur. Yang terjadi adalah, saat musim hujan berikutnya akan lebih banyak lagi air yang mengalir sepanjang lereng karena daya serap tanah yang semakin berkurang. Berkurangnya daya serap air oleh tanah itulah dapat mengubah tanah menjadi gersang. Pohon Pohon di daerah pemukiman dapat menurunkan suhu udara. Menurut Bianpoen (1977), pembuatan jalur hijau seluas 400 m X 800 m mampu menurunkan suhu dan bagian kota yang berada pada jarak 2,5 km sebesar 2,5°C, sedangkan sebuah lapangan rumput seluas 100 m X 200 m hanya mampu menurunkan suhu sebesar 1°C dan bagian kota yang ada pada jarak 1 km
Taukah sobat sumber daya alam hayati adalah komponen biotik dalam Ekosistem, Tumbuhan hijau berperan sebagai produsen karena mampu menghasilkan makanan bagi dirinya sendiri dan juga makhluk hidup yang lainya.
Kita pernah menyinggung sebelumya yakni Proses pembuatan makanan oleh tumbuhan hijau di sebut dengan Fotosintesis, Kegiatan Fotosintesis dapat menurunkan kadar CO2 dan meningkatkan kadar 02 di udara. Hewan berperan sebagai konsumen dan melepaskan CO2 ke udara ketika bernapas. Mikroorganisme berperan sebagai pengurai yang mengubah zat-zat organik menjadi zat anorganik terlarut yang dapat diserap oleh akar tanaman untuk membuat makanan. Pepohonan di hutan juga dapat mencegah longsor dan erosi. Apabila pohon-pohon di lereng gunung habis karena ditebang, air hujan yang mengalir deras akan membawa partikel permukaan tanah menjadi aliran lumpur. Yang terjadi adalah, saat musim hujan berikutnya akan lebih banyak lagi air yang mengalir sepanjang lereng karena daya serap tanah yang semakin berkurang. Berkurangnya daya serap air oleh tanah itulah dapat mengubah tanah menjadi gersang. Pohon Pohon di daerah pemukiman dapat menurunkan suhu udara. Menurut Bianpoen (1977), pembuatan jalur hijau seluas 400 m X 800 m mampu menurunkan suhu dan bagian kota yang berada pada jarak 2,5 km sebesar 2,5°C, sedangkan sebuah lapangan rumput seluas 100 m X 200 m hanya mampu menurunkan suhu sebesar 1°C dan bagian kota yang ada pada jarak 1 km
Sumber
Daya Alam Non Hayati
Sumber
daya alam non hayati adalah setiap sumber daya alam yang berasal dari
benda-benda mati. Sumber daya alam ini juga disebut dengan istilah sumber daya
alam abiotik atauabiotic resource.
Ada banyak contoh sumber daya alam non hayati yang kita telah manfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup kita. di antaranya adalah sumber daya fosil, sumber daya mineral, sinar matahari, angin, air, dan tanah. Nah, berikut ini akan dijelaskan contoh-contoh sumber daya alam non hayati tersebut beserta pemanfaatannya.
Ada banyak contoh sumber daya alam non hayati yang kita telah manfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup kita. di antaranya adalah sumber daya fosil, sumber daya mineral, sinar matahari, angin, air, dan tanah. Nah, berikut ini akan dijelaskan contoh-contoh sumber daya alam non hayati tersebut beserta pemanfaatannya.
1.
Sumber Daya Fosil
Yang
pertama yaitu sumber daya fosil. Sumber daya ini juga sering disebut sumber
energi fosil karena dalam pemanfaatannya ia memang lebih sering digunakan
sebagai bahan baku energi.
Ada 3 jenis sumber daya fosil yang menjadi contoh sumber daya alam non hayati, yaitu minyak bumi, gas alam, dan batu bara.
Ada 3 jenis sumber daya fosil yang menjadi contoh sumber daya alam non hayati, yaitu minyak bumi, gas alam, dan batu bara.
Minyak
bumi adalah sumber daya fosil yang ditemukan dalam bentuk cair saat ditambang.
Minyak bumi diolah menjadi bahan bakar seperti bensin, solar, kerosin, oli,
aspal, lilin, dan avtur (bahan bakar pesawat terbang).
Gas
alam adalah sumber daya alam yang ditemukan dalam bentuk gas saat ditambang.
Gas alam diolah menjadi 2 bentuk yaitu LPG dan LNG. Baik LPG maupun LNG
keduanya digunakan sebagai bahan bakar. Ketika memasak menggunakan kompor gas,
kita menggunakan LPG yang ada di dalam tabung sebagai sumber energinya.
Batu
bara adalah sumber daya fosil yang ditemukan dalam bentuk padat saat ditambang.
Batu bara digunakan sebagai bahan baku pembuatan energi listrik di
pembangkit-pembangkit listrik tenaga uap. Listrik yang kita gunakan untuk
menonton TV, mencas hp, dan menyalakan lampu setiap hari sebetulnya berasal
dari sumber daya ini.
2.
Sumber Daya Mineral
Contoh
sumber daya alam non hayati selanjutnya adalah sumber daya mineral. Ada
yang tahu apa itu sumber daya mineral? Ia adalah suatu bahan yang tersusun dari
struktur kimia tertentu yang terdapat di bumi biasanya diperoleh dengan cara
ditambang untuk kemudian diolah sebagai bahan baku peralatan hidup
manusia. Contoh sumber daya alam mineral misalnya bijih
besi, bijih emas, bijih timah, bijih nikel, bijih perak, dan batuan mulia
seperti permata, batu safir, dan lain sebagainya.
3.
Sumber Daya Sinar Matahari
Sinar
matahari juga termasuk contoh sumber daya alam non hayati karena berasal bukan
dari mahluk hidup. Sinar matahari dimanfaatkan sebagai sumber energi utama bagi
kehidupan. Mahluk hidup autotrof seperti tumbuhan menggunakan sumber daya ini
untuk melakukan fotosintesis dan menghasilkan sumber energi yang bisa
dimanfaatkan manusia dan hewan.
4.
Sumber Daya Angin
Angin
juga termasuk contoh sumber daya alam non hayati. Angin dapat dimanfaatkan
sebagai energi pembangkit listrik. Di zaman dahulu, angin juga digunakan
sebagai energi penggerak kapal laut yang menggunakan layar.
5.
Sumber Daya Air
Tak
bisa dipungkiri lagi bahwa air adalah elemen penting yang sangat dibutuhkan
manusia, hewan, dan tumbuhan untuk bertahan hidup. Air juga dapat dimanfaatkan
sebagai sumber energi terbarukan bagi manusia.
Nah, itulah pengertian dan contoh sumber daya alam non hayati yang terdapat di lingkungan kita. masih ada banyak contoh lain dari jenis sumber daya ini. Adakah yang bisa
Nah, itulah pengertian dan contoh sumber daya alam non hayati yang terdapat di lingkungan kita. masih ada banyak contoh lain dari jenis sumber daya ini. Adakah yang bisa
3.1.3 Landasan
Kebijaksanaan Pengolaan Sumber Daya Alam
Meskipun di Indonesia telah
banyak kebijakan yang telah di cetuskan, namun program dan rencana serta, peran
dari berbagai pihak ternyata masih saja muncul permaslahan terkait dengan
sumber daya alam, dan lingkungan hidup belum juga berakhir atau bisa di katakan
tetap terjadi. Sehubungan dengan hal demikian, kementrian Lingkungan Hidup
telah mendorong untuk menyempurnakan kebijakan, progran serta rencana yang
ada.Dalam menyusun kebijakan ini digunakan perangkat Kajian Lingkungan
Strategis (KLS) terhadap kebijakan, rencana dan program yang telah ada dan
terkait dengan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup. Secara
substansial, KLS merupakan suatu upaya sistematis dan logis dalam memberikan
landasan bagi terwujudnya pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup
secara berkelanjutan melalui proses pengambilan keputusan yang
berwawasan lingkungan. Dari beberapa kebijakan pemerintah di bidang sumber
daya alam dan lingkungan hidup, terdapat kebijakan di bidang air dan energi,
yang dapat dipedomani dan disinergikan dengan kebijakan-kebijakan pembangunan
lingkungan hidup di daerah.
Adapun pokok-pokok kebijakan
pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup bidang air adalah:
1.
Kebijakan
pelestarian air perlu menempatkan sub sistem produksi air, distribusi air,
dan konsumsi air dalam satu kesatuan yang meyeluruh dan terkait untuk menuju
pada pencapaian pola keseimbangan antar sub sistem tersebut.
2.
Kebijakan
sub sistem Produksi Air, meliputi (1) Konservasi ekosistem DAS dan sumber
air untuk menjamin pasokan air; (2)
Mencegah dan memulihkan kerusakan lingkungan terutama pada ekosistem DAS, (3)
Mengendalikan pencemaran untuk menjaga dan meningkatkan mutu air; (4)
Optimalisasi pemanfaatan air hujan.
3.
Kebijakan
konsumsi air yang hemat dan efisien untuk mendukung pelestarian air.
4.
Kebijakan
sub sistem distribusi air, meliputi (1) merencanakan peruntukan air permukaan
dan air tanah (2) meningkatkan infrastruktur yang memadai.
5.
Kebijakan
penataan ruang, meliputi (1) Menetapkan rencana tata ruang sesuai daya dukung
dan daya tampung lingkungan (2) Konsistensi pemanfaatan ruang; (3) pengawasan
penataan ruang, (4) Meningkatkan akses informasi.
6.
Kebijakan
kelembagaan, meliputi (1) membentuk lembaga pengelola air, (2) mekanisme
penyelesaian sengketa air (3) Valuasi ekonomi, (4) insentif ekonomi.
Pokok-pokok
kebijakan sumber daya alam dan lingkungan hidup di bidang energi adalah:
1.
Kebijakan
pencegahan pencemaran; Baku Mutu Limbah Cair penambangan batu bara, Baku Mutu
kualitas udara ambient dan emisi gas buang kendaraan bermotor, dan pelaksanaan
AMDAL pada setiap kegiatan penambangan.
2.
Kebijakan
produksi dan penyediaan energi yang ramah lingkungan.
3.
Kebijakan
penguatan security of supply, dengan upaya penyediaan bahan bakar campuran BBM
seperti gahosol, biodisel, dll.
4.
Kebijakan
pemanfaatan energi yang ramah lingkungan.
5.
Kebijakan
pemanfaatan energi tak terbarukan dengan efisien dan hemat.
6.
Kebijakan
pemenfaatan energi terbarukan, dengan dorongan investasi dan inovasi teknologi.
3.1.4 Karakteristik Ekologi Sumber Daya Alam
Ekologi adalah suatu kajian studi terhadap hubungan timbal balik (interaksi) antar organism (antar makhluk hidup) dan antara organism (makhluk hidup) dengan lingkungannya.
Faktor-faktor
pembatas ekologis ini perlu diperhitungkan agar pembangunan membawa hasil yang
lestari.Hubungan antara pengawetan ekosistem dan perubahan demi pembangunan
demi pembangunan ada tiga prinsip yang perlu diperhatikan, yaitu :
1.
Kebutuhan untuk memperhatikan kemampuan untuk membuat pilihan penggunaan sumber
alam di masa depan.
2.
Kenyataan bahwa peningkatan pembangunan pada daerah-daerah pertanian
tradisional yang telah terbukti berproduksi baik mempunyai kemungkinan besar
untuk memperoleh pengembalian modal yang lebih besar dibanding daerah yang
baru.
3.
Kenyataan bahwa penyelamatan masyarakat biotis dan sumber alam yang khas
merupakan langkah pertama yang logis dalam pembangunan daerah baru, dengan
alasan bahwa sumber alam tersebut tak dapat digantikan dalam arti pemenuhan
kebutuhan dan aspirasi manusia, dan kontribusi jangka panjang terhadap
pemantapan dan produktivitas daerah (Dasmann, 1973)
Seperti
pernyataan diatas, Sumber daya alam ini adalah energi yang sifatnya tidak dapat
digantikan. Proses penggantian ini membutuhkan waktu yang sangat lama. Hampir
setiap waktu sumber daya alam ini tidak dapat terlepas dari kehidupan manusia.
Beberapa sampel yang bisa kita lihat bahwa sember daya alam ini tak bisa lepas
dari kehidupan kita sehari-hari.
Untuk
menjamin keberlanjutan fungsi layanan sosial-ekologi alam dan keberlanjutan
sumberdaya alam dalam cakupan wilayah yang lebih luas maka pendekatan
perencanaan SDA dengan instrumen penataan ruang harus dilakukan dengan
mempertimbangkan bentang alam dan kesatuan layanan ekosistem, endemisme dan
keterancaman kepunahan flora-fauna, aliran-aliran energi sosial dan kultural,
kesamaan sejarah dan konstelasi geo-politik wilayah.
Dengan
pertimbangan-pertimbangan ini maka pilihan-pilihan atas sistem budidaya,
teknologi pemungutan/ekstraksi SDA dan pengolahan hasil harus benar-benar
mempertimbangkan keberlanjutan ekologi dari mulai tingkat ekosistem lokal
sampai ekosistem regional yang lebih luas. Dengan pendekatan ekosistem yang
diperkaya dengan perspektif kultural seperti ini tidak ada lagi “keharusan”
untuk menerapkan satu sistem PSDA untuk wilayah yang luas. Hampir bisa
dipastikan bahwa setiap ekosistem bisa jadi akan membutuhkan sistem pengelolaan
SDA yang berbeda dari ekosistem di wilayah lain.
Keberhasilan
kombinasi beberapa pendekatan seperti ini membutuhkan partisipasi politik yang
tinggi dari masyarakat adat dalam proses penataan ruang dan penentuan kebijakan
pengelolaan SDA di wilayah ekosistem. Semakin tinggi partisipasi politik dari
pihak-pihak berkepentingan akan menghasilkan rencana tata ruang yang lebih
akomodatif terhadap kepentingan bersama yang “intangible” yang dinikmati
bersama oleh banyak komunitas yang tersebar di seluruh wilayah ekosistem
tersebut, seperti jasa hidrologis. Dalam konteks ini maka membangun kapasitas
masyarakat adat yang berdaulat (mandiri) harus diimbangi dengan jaringan
kesaling-tergantungan (interdependency) dan jaringan saling berhubungan
(interkoneksi) antar komunitas dan antar para pihak. Untuk bisa mengelola
dinamika politik di antar para pihak yang berbeda kepentingan seperti ini
dibutuhkan tatanan organisasi birokrasi dan politik yang partisipatif demokrasi
(participatory democracy).
Kondisi
seperti ini bisa diciptakan dengan pendekatan informal, misalnya dengan
membentuk “Dewan Konsultasi Multi-Pihak tentang Kebijakan Sumber Daya Alam
Wilayah/Daerah” atau “Forum Multi-Pihak Penataan Ruang Wilayah/Daerah” yang
berada di luar struktur pemerintahan tetapi secara politis dan hukum memiliki
posisi cukup kuat untuk melakukan intervensi kebijakan. Untuk wilayah/kabupaten
yang populasi masyarakat adatnya cukup banyak, maka wakil masyarakat adat dalam
lembaga seperti ini harus ada.
3.1.5 Daya Dukung Lingkungan
Menurut Soerjani et al. (1987),
pengertian daya dukung lingkungan adalah batas teratas dari pertumbuhan suatu
populasi saat jumlah populasi tidak dapat didukung lagi oleh sarana, sumber
daya dan lingkungan yang ada. Menurut Khana dalam KLH (2010) daya
dukung lingkungan dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk mendapatkan hasil
atau produk di suatu daerah dari sumber daya alam yang terbatas dengan
mempertahankan jumlah dan kualitas sumberdayanya.
Sesuai
dengan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa daya dukung lingkungan tidak
hanya diukur dari kemampuan lingkungan dan sumberdaya alam dalam mendukung
kehidupan manusia, tetapi juga dari kemampuan menerima beban pencemaran dan
bangunan.
Menurut
UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup,
Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan
makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu
sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk
hidup lain.
3.1.6 Keterbatasaan Kemampuan Manusia
Keterbatasan
kognitif terjadi apabila terdapat masalah atau gangguan pada kemampuan
kognitif. Masalah yang dialami bisa terjadi sejak lahir, atau terjadi perubahan
pada tubuh manusia seperti terluka, terserang penyakit, mengalami kecelakaan
yang dapat menyebabkan kerusakan salah satu indera, fisik atau juga mental.
Akibat dari adanya keterbatasan kognitif ini, manusia menjadi tidak mampu untuk
memproses informasi dengan sempurna. Dengan ketidaksempurnaan ini maka manusia
yang memiliki keterbatasan kognitif mengalami masalah dalam meraba, mempelajari
atau berfikir untuk bereaksi terhadap keadaan yang dihadapinya.
Persepsi dalam arti sempit melibatkan pengalaman kita tapi secara psikis pengertian itu tidaklah tepat. Tetapi lebih tepatnya persepsi merupakan proses yang menggabungkan dan mengorganisir data-data indera kita ( penginderaan) untuk dikembangkan sedemikian rupa sehingga kita dapat menyadari di sekeliling kita, termasuk sadar dengan diri kita sendiri. Dan didalam mempersepsi keadaan sekitar maka kita harus melibatkan indra kita maka akan lahir sebuah argumen yang berasal dari informasi yang dikumpulkan dan diterima oleh alat reseptor sensorik kita sehingga kita dapat menggabungkan atau mengelompokkan data yang telah kita terima sebelumnya melalui pengalaman awal kita.
Banjir adalah tamu rutinan yang sering bertamu ke rumah kita di setiap musim hujan datang. Adakah yang mengetahui penyebabnya???. Tahukah anda, salah satu penyebab terjadinya bencana ini sebagian besar akibat ulah tangan kita sendiri. Selain kebiasaan yang saudah melekat dalam diri kita seperti buang sampah sembarangan, malas membersihkan lingkungan dan lain-lain. Dan yang kita tidak sadari adalan pembangunan tempat tinggal kita!. Pasti anda bertanya-tanya kenapa salah satu penyebabnya adalan tempat tinggal kita????.
Persepsi dalam arti sempit melibatkan pengalaman kita tapi secara psikis pengertian itu tidaklah tepat. Tetapi lebih tepatnya persepsi merupakan proses yang menggabungkan dan mengorganisir data-data indera kita ( penginderaan) untuk dikembangkan sedemikian rupa sehingga kita dapat menyadari di sekeliling kita, termasuk sadar dengan diri kita sendiri. Dan didalam mempersepsi keadaan sekitar maka kita harus melibatkan indra kita maka akan lahir sebuah argumen yang berasal dari informasi yang dikumpulkan dan diterima oleh alat reseptor sensorik kita sehingga kita dapat menggabungkan atau mengelompokkan data yang telah kita terima sebelumnya melalui pengalaman awal kita.
Banjir adalah tamu rutinan yang sering bertamu ke rumah kita di setiap musim hujan datang. Adakah yang mengetahui penyebabnya???. Tahukah anda, salah satu penyebab terjadinya bencana ini sebagian besar akibat ulah tangan kita sendiri. Selain kebiasaan yang saudah melekat dalam diri kita seperti buang sampah sembarangan, malas membersihkan lingkungan dan lain-lain. Dan yang kita tidak sadari adalan pembangunan tempat tinggal kita!. Pasti anda bertanya-tanya kenapa salah satu penyebabnya adalan tempat tinggal kita????.
Coba kita perhatikan sejenak
pertumbuhan pembangunan yang ada di sekitar kita. Rumah, Jalan, Gedung dan
lain-lain banyak yang mengorbankan luas aliran kali atau sungai. Makin lama
sungai kita makin sempit karena pelebaran jalan, pembangunan rumah di bantaran
kali, pembangunan gedung yang tidak memperhatikan penghijauan dan titambah lagi
dengan sampah, limbah yang setiap harinya bukan berkurang tapi malah bertambah
yang terdapat di aliran kali atau sungai yang dimana pelakunya adalah kita
sendiri. Pantaslah di setiap musim hujan datang kita selalu bertamu dengan
banjir, penyakit dan lain-lain akibat dai ulah kita. Coba kita berfikir, aliran
kali atau sungai yang ada makin lama makin sempit, sedangkan jumlah debit air
yang dia tamping masih tetap sama, kalau di persempit otomatis kali atau sungai
tersebut tidak bisa menampung dan akhirnya air yang seharusnya mengalir
di aliran kali atau sungau tersebut mengalir di pemukiman rumah kita.
Dari peristiwa ini kita sudah
tidak adil terhadap aliran kali atau sungai. Kita menghancurkan tempat tinggal
ikan-ikan kecil dan mahluk lainnya yang seharusnya bisa tinggal di aliran kali
atau sungai tersebut karena sudar kotor dan bau akibat limbah dan sampah yang
terus ada di setiap harinya.
Hal yang bisa kita lakukan
sekarang adalah menperbaiki nilai guna dari saluran air yang telah kita rebut
fungsi dan kegunaan demi untuk terpuaskan kepentingan kita semata. Mulai untuk
tidak mencemari sungai dan kali dengan tidakmembuang sampah dan limbah yang
bisa membahakan diri kita, alam maupum mahluk lain yang hidup di dalamnya.
Itulah salah satu fakta bahwa
sesungguhnya manusia adalah mahluk yang mempunyai banyak keterbatasan yang
artinya perlu bantuan untuk bisa melakuakan sesuatu atau sering kita artikan
sebagai mahluk sosial. Tidak pantaslah kita memiliki sifat sombong akan hal
yang kita sadari merugikan mahluk lain. Kenapa itu terjadi?????. Berdasarkan
saya, itu terjadi karena kita kurang bersyukur atas apa yang telah kita
dapatkan saat ini dan menutup mata akan kepentingan mahluk lain. Inilah sifat
yang harus kita hindari agar terciptanya keseimbangan antara manusia dengan
alam dan mahluk sekitarnya. Dan harus kita ingat, kita semua sama-sama mahluk
Allah SWT yang mempunyai hak yang sama untuk menggunakan apa yang ada di bumi
tempat kuita berada. Bukan MEREBUT sebanyak-banyaknya apa yang ada di bumi,
Tapi MEMELIHARA, MENJAGA, dan MELESTARIKAN apa yang ada di bumi
agar kita semua hidup dengan keseimbangan yang merata.
BAB III
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
Kesimpulan dalam penulisan
makalah ini adalah sebuah perbedaan penting antara ekologi dan ilmu lingkungan
adalah tujuan dari penelitian dalam disiplin ilmu masing-masing. Tidak seperti
ilmuwan bidang lingkungan, ahli ekologi cenderung fokus penelitian (kajian)
mereka pada populasi yang sangat spesifik dari makhluk hidup, seperti jenis
tertentu dari rumput atau kelompok ikan. Ahli ekologi berusaha untuk memahami
bagaimana populasi berinteraksi, bereproduksi, dan berkembang dalam suatu
ekosistem. Para ahli ekologi lebih berkonsentrasi terutama pada faktor-faktor
langsung seperti penyediaan makanan,peristiwa makan memakan, dan seleksi
seksual dalam suatu kelompok melalui pengamatan yang cermat dan penelitian
sejarah. Ekologi menjelaskan perkembangan dan adaptasi evolusioner yang
mempengaruhi suatu spesies.
Daftar Pusaka
http://wahyupandu.blogspot.co.id/2015/10/makalah-pengantar-lingkungan-sumberdaya.html
makalah ilmia nya sangat memotivasi :)
BalasHapus---
Supplier Tas Batam