MAKALAH ILMIAH ILMU SOSIAL DASAR
Pertentangan
Sosial dan Integrasi Masyarakat
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTD5Q3Ep1bWWSzOYXB-6qTT_BnmIFdGQ11fbl_ZhKVhuptq5V8xZw-EIP7EyxzVMxV-h4UriNCRutqavzGBBJ4wORpY1Sck23l2REijWdO8k3Y6s78aChbdZ5ZhD4mTxAtlTuUev3vEruB/s320/gundar-logo1.png)
Disusun Oleh :
Dian Arif Prakoso
11415839
1IB04
FAKULTAS INDUSTRI
Program Sarjana
Teknik Electro
Universitas Gunadarma
2015
KATA PENGHANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah
Ilmiah tentang Pertentangan Sosial
dan Integrasi Masyarakat.ini dengan baik meskipun banyak kekurangan
didalamnya. Dan juga saya berterima kasih pada Bapak Junaedi Abdillah selaku
Dosen mata kuliah Ilmu Sosial Dasar Universitas Gunadarma yang telah memberikan
tugas ini kepada saya.
Saya sangat berharap makalah Ilmiah ini dapat berguna dalam
rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Pertentangan Sosial dan Integrasi Masyarakat.
Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran
dan usulan demi perbaikan makalah yang telah saya buat di masa yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun
yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi
saya sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan saya memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Jakarta, 20Januari 2016
Dian Arif Prakoso
Pertentangan sosial dan integrasi masyarakat
1. Perbedaan kepentingan
Kepentingan merupakan dasar dari timbulnya tingkah laku
individu dan sifatnya esensial bagi kelangsungan hidup individu itu sendiri.
Sehingga kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh individu di dalam manifestasi
pemenuhan dari kepentingan tersebut.Secara psikologis ada 2 jenis kepentingan
dalan diri individu yaitu kepentingan untuk memenuhi kebutuhan biologis dan
kebutuhan sosial/psikologis. Individu satu berbeda dengan individu yang lainya.
Berikut ini merupakan faktor perbedaan tersebut:
a. Faktor Bawaan
b. Faktor Lingkungan Sosial
a. Faktor Bawaan
b. Faktor Lingkungan Sosial
Kedua faktor diatas merupakan suatu contoh faktor yang dapat
menimbulkan suatu perbedaan. Perbedaan disini dibedakan atas faktor bawaan
yaitu suatu faktor yang memang timbul berdasarkan faktor perasaan ataupun
bawaan seorang individu dalam menyelesaikan masalahnya. Faktor yang lainnya
adalah faktor lingkungan sosial yang merupakan suatu faktor yang terjadi sangat
dekat dengan lingkungan sekitar kita. Sebagaimana kita tahu, lingkungan
merupakan suatu tempat pendidikan yang paling dekat dengan diri setiap individu
yang dapat menentukan baik tidaknya seorang individu di dalam lingkungan
sosialnya.
2. Deskriminasi dan
Ethosentris
diskriminasi menunjukkan pada aspek-aspek tindakan.
Menurut Gordon Allproc (1958) ada 5
pendekatan dalam menentukan sebab terjadinya prasangka.
a) Pendekatan Historis
Didasarkan atas teori Pertentangan Kelas yaitu menyalahkan
kelas rendah yang imperior, dimana mereka yang tergolong dalam kelas atas
mempunyai alasan untuk berprasangka terhadap kelas rendah.
b) Pendekatan Sosio
Kultural dan Situasional
Meliputi mobilitas sosial, konflik antar kelompok, stigma
perkantoran dan sosialisasi.
c) Pendekatan Kepribadian
Teori ini menekankan kepada faktor kepriadian sebagai
penyebab prasangka (Teori Frustasi Agresi).
d) Pendekatan
Fenomenologis
Ditekankan bagaimana individu memandang/mempersepsikan
lingkungannya, sehingga persepsilah yang menyebabkan prasangka.
e) Pendekatan Naive
Menyatakan bahwa prasangka lebih menyoroti objek prasangka
dan tidak menyoroti individu yang berprasangka.
Etnosentrisme merupakan sikap untuk menilai unsur-unsur
kebudayaan orang lain dengan menggunakan ukuran-ukuran kebudayaan sendiri. Dan
diajarkan kepada anggota kelompok secara sadar atau tidak, bersama-sama dengan
nilai kebudayaan.
3. Pertentangan dan
ketegangan dalam masyarakat.
Konflik (Pertentangan) cenderung menimbulkan respon-respon
yang bernada ketakutan atau kebencian. Konflik dapat memberikan akibat yang
merusak terhadap diri seseorang, anggota kelompok. Konflik dapat mengakibatkan
kekuatan yang konstruktif dalam hubungan kelompok.
Ada 3 elemen dasar yang merupakan ciri-ciri dari situasi
konflik:
1. Terdapat 2 atau lebih unit-unit atau bagian-bagian yang terlibat konflik.
2. Unit tersebut mempunyai perbedaan yang tajam (kebutuhan, tujuan, masalah, nilai, sikap dan gagasan).
3. Terdapat interaksi diantara bagian-bagian yang mempunyai perbedaan tersebut.Terjadinya konflik bisa pada didalam diri seseorang, didalam kelompok dan didalam masyarakat.
1. Terdapat 2 atau lebih unit-unit atau bagian-bagian yang terlibat konflik.
2. Unit tersebut mempunyai perbedaan yang tajam (kebutuhan, tujuan, masalah, nilai, sikap dan gagasan).
3. Terdapat interaksi diantara bagian-bagian yang mempunyai perbedaan tersebut.Terjadinya konflik bisa pada didalam diri seseorang, didalam kelompok dan didalam masyarakat.
Cara-cara pemecahan konflik :
1. Elimination
Yaitu pengunduran diri salah satu pihak yang terlibat di dalam konflik, diungkapkandengan “kami mengalah”, “kami keluar”, “kami membentuk kelompok sendiri”.
Yaitu pengunduran diri salah satu pihak yang terlibat di dalam konflik, diungkapkandengan “kami mengalah”, “kami keluar”, “kami membentuk kelompok sendiri”.
2. Subjugation/Domination
Yaitu orang/pihak yang mempunyai kekuatan terbesar dapat memaksa orang/pihak lain untuk mentaatinya.
Yaitu orang/pihak yang mempunyai kekuatan terbesar dapat memaksa orang/pihak lain untuk mentaatinya.
3. Majority Rule
Yaitu suara terbanyak yang ditentukan dengan voting, akan
menentukan keputusan, tanpa mempertimbangkan argumentasi.
4. Minority Consent
Yaitu kelompok mayoritas yang menang, namun kelompok
minoritas tidak merasa dikalahkan dan menerima keputusan serta sepakat untuk
melakukan kegiatan bersama.
5. Compromise
Yaitu semua sub kelompok yang terlibat di dalam konflik berusaha mencari dan mendapatkan jalan tengah.
Yaitu semua sub kelompok yang terlibat di dalam konflik berusaha mencari dan mendapatkan jalan tengah.
6. Integration
Yaitu pendapat-pendapat yang bertentangan didiskusikan, dipertimbangkan dan ditelaah kembali sampai kelompok mencapai suatu keputusan yang memuaskan bagi semua pihak.
Yaitu pendapat-pendapat yang bertentangan didiskusikan, dipertimbangkan dan ditelaah kembali sampai kelompok mencapai suatu keputusan yang memuaskan bagi semua pihak.
4. Golongan yang berbeda
dan Integrasi Sosial
Integrasi berasal dari bahasa inggris “integration” yang
berarti kesempurnaan atau keseluruhan. integrasi masyarakat dimaknai sebagai
proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang saling berbeda dalam kehidupan
masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan masyarakat yang memilki
keserasian fungsi. Definisi lain mengenai integrasi adalah suatu keadaan di
mana kelompok-kelompok etnik beradaptasi dan bersikap komformitas terhadap
kebudayaan mayoritas masyarakat, namun masih tetap mempertahankan kebudayaan
mereka masing-masing.
Suatu integrasi sosial di perlukan agar masyarakat tidak
bubar meskipun menghadapi berbagai tantangan, baik merupakan tantangan fisik
maupun konflik yang terjadi secara sosial budaya.
Bentuk Integrasi sosial
Asimilasi yaitu pembauran kebudayaan yang disertai
dengan hilangnya ciri khas kebudayaan asli.
Alkulturasi yaitu penerimaan sebagian unsur-unsur asing
tanpa menghilangkan kebudayaan asli.
Faktor-Faktor terjadinya masalah sosial
1. Faktor
Internal: Faktor yang berasal dari dalam diri individu itu sendiri, karena
biasanya timbul dari suatu perasaan yang dialami oleh seorang individu itu
sendiri.
· Kesadaran diri sebagai makhluk sosial
· Kesadaran diri sebagai makhluk sosial
· Tuntutan kebutuhan
· Jiwa dan semangat gotong royong
2. Faktor
External: Faktor yang berasal dari luar diri individu itu sendiri, karena
biasanya timbul dari suatu masalah yang dialami oleh seorang individu itu
sendiri di dalam lingkungan sosialnya.
· Tuntutan perkembangan zaman
· Persamaan kebudayaan
·Terbukanya kesempatan berpartisipasi dalam kehidupan
bersama
· Persaman visi, misi, dan tujuan
· Sikap toleransi
· Adanya kosensus nilai
· Adanya tantangan dari luar
Syarat Berhasilnya Integrasi Sosial
1. Untuk meningkatkan Integrasi Sosial, Maka pada diri masing-masing harus mengendalikan perbedaan/konflik yang ada pada suatu kekuatan bangsa dan bukan sebaliknya.
2. Tiap warga masyarakat merasa saling dapat mengisi kebutuhan antara satu dengan yang lainnya.
1. Untuk meningkatkan Integrasi Sosial, Maka pada diri masing-masing harus mengendalikan perbedaan/konflik yang ada pada suatu kekuatan bangsa dan bukan sebaliknya.
2. Tiap warga masyarakat merasa saling dapat mengisi kebutuhan antara satu dengan yang lainnya.
5. Integrasi Nasional
Integrasi Nasional adalah penyatuan bagian-bagian yang
berbeda dari suatu masyarakat menjadi suatu keseluruhan yang lebih utuh atau
memadukan masyarakat-masyarakat kecil yang banyak jumlahnya menjadi suatu
bangsa. Selain itu dapat pula diartikan bahwa integrasi bangsa merupakan
kemampuan pemerintah yang semakin meningkat untuk menerapkan kekuasaannya di
seluruh wilayah (Mahfud MD, 1993: 71).
ü Integrasi tidak sama dengan pembauran atau
asimilasi.
ü Integrasi diartikan integrasi kebudayaan,
integrasi sosial, dan pluralisme sosial.
ü Pembauran dapat berarti asimilasi dan
amalganasi.
ü Integrasi kebudayaan berarti penyesuaian antar
dua atau lebih kebudayaan mengenai berapa unsur kebudayaan (cultural traits)
mereka, yang berbeda atau bertentangan, agar dapat dibentuk menjadi suatu
sistem kebudayaan yang selaras (harmonis).
ü Melalui difusi (penyebaran), di mana-mana unsur
kebudayaan baru diserap ke dalam suatu kebudayaan yang berada dalam keadaan
konflik dengan unsur kebudayaan tradisional tertentu.
Komentar
Posting Komentar