MAKALAH ILMIAH
EKONOMI TEKNIK
![](file:///C:/Users/Badrus/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.png)
Disusun
Oleh :
Dian
Arif Prakoso
11415839
3IB04
FAKULTAS
INDUSTRI
Program
Sarjana Teknik Electro
Universitas
Gunadarma
2017
Pengertian Arus Kas (Cash Flow)
Arus kas (cash flow) adalah suatu laporan keuangan yang berisikan pengaruh kas dari kegiatan operasi, kegiatan transaksi investasi dan kegiatan transaksi pembiayaan/pendanaan serta kenaikan atau penurunan bersih dalam kas suatu perusahaan selama satu periode.
Menurut PSAK No.2 (2002 :5) Arus kas adalah arus masuk dan arus keluar kas atau setara kas. Laporan arus kas merupakan revisi dari mana uang kas diperoleh perusahaan dan bagaimana mereka membelanjakannya. Laporan arus kas merupakan ringkasan dari penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan selama periode tertentu (biasanya satu tahun buku).
Laporan arus kas (cash flow) mengandung dua macam aliran/arus kas yaitu :
1. Cash inflow
Cash inflow adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi yang melahirkan keuntungan kas (penerimaan kas). Arus kas masuk (cash inflow) terdiri dari:
• Hasil penjualan produk/jasa perusahaan.
• Penagihan piutang dari penjualan kredit.
• Penjualan aktiva tetap yang ada.
• Penerimaan investasi dari pemilik atau saham bila perseroan terbatas.
• Pinjaman/hutang dari pihak lain.
• Penerimaan sewa dan pendapatan lain.
2. Cash out flow
Cash out flow adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi yang mengakibatkan beban pengeluaran kas. Arus kas keluar (cash out flow) terdiri dari :
• Pengeluaran biaya bahan baku, tenaga kerja langsung dan biaya pabrik lain-lain.
• Pengeluaran biaya administrasi umum dan administrasi penjualan.
• Pembelian aktiva tetap.
• Pembayaran hutang-hutang perusahaan.
• Pembayaran kembali investasi dari pemilik perusahaan.
• Pembayaran sewa, pajak, deviden, bunga dan pengeluaran lain-lain.
Laporan arus kas ini memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas dari perusahaan dari suatu periode tertentu, dengan mengklasifikasikan transaksi berdasarkan pada kegiatan operasi, investasi dan pendanaan.
Menurut PSAK No.2 (2002:9) Laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama periode tertentu yang diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
Aktivitas Operasi
Aktivitas operasi menimburkan pendapatan dan beban dari operasi utama suatu perusahaan. Karena itu aktivitas operasi mempengaruhi laporan laba rugi, yang dilaporkan dengan dasar akrual. Sedangkan laporan arus kas melaporkan dampaknya terhadap kas. Arus masuk kas terbesar dari opersi berasal dari pengumpulan kas dari langganan. Arus masuk kas yang kurang penting adalah penerimaan bunga atas pinjaman dan dividen atas investasi saham. Arus keluar kas operasi meliputi pembayaran terhadap pemasok dan karyawan, serta pembayaran bunga dan pajak.
Aktivitas Investasi
Aktivitas investasi meningkatkan dan menurunkan aktiva jangka panjang yang digunakan perusahaan untuk melakukan kegiatannya. Pembelian atau penjualan aktiva tetap seperti tanah, gedung, atau peralatan merupakan kegiatan investasi, atau dapat pula berupa pembelian atau penjualan investasi dalam saham atau obligasi dari perusahaan lain.
Pada laporan arus kas kegiatan investasi mencakup lebih dari sekedar pembelian dan penjualan aktiva yang digolongkan sebagai investasi di neraea. Pemberian pinjaman juga merupakan suatu kegiatan investasi karena pinjaman menciptakan piutang kepada peminjam. Pelunasan pinjaman tersebut juga dilaporkan sebagai kegiatan investasi pada laporan arus kas.
Aktivitas Pendanaan
Aktivitas pendanaan meliputi kegiatan untuk memperoleh kas dari investor dan kreditor yang diperlukan untuk menjalankan dan melanjutkan kegiatan perusahaan. Kegiatan pendanaan mencakup pengeluaran saham, peminjaman uang dengan mengeluarkan wesel bayar dan pinjaman obligasi, penjualan saham perbendaharaan, dan pembayaran terhadap pemegang saham seperti dividen dan pembelian saham perbendaharaan. Pembayaran terhadap kreditor hanyalah mencakup pembayaran pokok pinjaman.
Gambar
Penerimaan
dan pengeluaran kas yang dilaporkan pada laporan arus kas
Penyusunan Aliran Uang ( Cash Flow) Dan
Perhitungannya
Ada empat langka dalam penyusunan cash flow,
yaitu :
1. Menentukan minimum kas
2. Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran
3. Menyusun perkiraan kebutuhan dana dari hutang yang dibutuhkan untuk menutupi deficit kas dan membayar kembali pinjaman dari pihak ketiga.
4. Menyusun kembali keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya transaksi financial dan budget kas yang final.
1. Menentukan minimum kas
2. Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran
3. Menyusun perkiraan kebutuhan dana dari hutang yang dibutuhkan untuk menutupi deficit kas dan membayar kembali pinjaman dari pihak ketiga.
4. Menyusun kembali keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya transaksi financial dan budget kas yang final.
Cash flow memuat tiga bagian utama, yang
terdiri dari:
1. Cash in flow, pada bagian ini
mengidentifikasi sumber-sumber dana yang akan diterima , jumlah dananya dan
waktu dalam periode tersebut, yang akan dihasilkan berupa penjualan tunai,
penjualan kredit yang akan menjadi piutang, hasil penjualan aktiva tetap dan
penerimaan lainnya. Perincian kas ini terdiri dari dua sifat, yaitu kontinyu
dan intermitan.
2. Cash out flow, pada bagian ini berhubungan
dengan pengidentifikasian semua kas yang sudah diantisipasi, antara lain
pembelian barang dagang baku, pembayaran hutang, upah, administrasi, dan
pengeluaran lainnya. Cash out flow juga punya dua sifat yang sama yaitu
kontinyu dan intermitan
3. Financing (pembiayaan), pada bagian ini
menunjukan besarnya net cash flow dan besarnya kebutuhan dana jika terjadi
deficit.
CONTOH SOAL
Berikut ini adalah estimasi penerimaan dan pengeluaran perusahaan PT. Usaha Anda yang bergerak dibidang industri makanan dalam waktu enam bulan.
CONTOH SOAL
Berikut ini adalah estimasi penerimaan dan pengeluaran perusahaan PT. Usaha Anda yang bergerak dibidang industri makanan dalam waktu enam bulan.
Untuk menyusun proyeksi arus kas untuk bulan
January sampai dengan bulan juni, dilakukan dengan asumsi sebagai berikut :
• Saldo kas awal Rp 10,000,000
• Saldo kas minimum yang harus dipertahankan sebesar Rp 10,000,000/bulan
• Platfond pinjaman yang diberikan oleh bank adalah sebesar Rp 50,000,000 dengan bunga 10 % flat jangka waktu 1 tahun, tetapi pencairannya sesesuaikan dengan kondisi arus kas pada perusahaan.
ESTIMASI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN
PT.USAHA ANDA
Periode januari – February 2006
(dalam jutaan rupiah)
• Saldo kas awal Rp 10,000,000
• Saldo kas minimum yang harus dipertahankan sebesar Rp 10,000,000/bulan
• Platfond pinjaman yang diberikan oleh bank adalah sebesar Rp 50,000,000 dengan bunga 10 % flat jangka waktu 1 tahun, tetapi pencairannya sesesuaikan dengan kondisi arus kas pada perusahaan.
ESTIMASI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN
PT.USAHA ANDA
Periode januari – February 2006
(dalam jutaan rupiah)
ASUMSI PENERIMAAN
ASUMSI PENGELUARAN
Dari asumsi penerimaan dan pemasukan yang akan
didapat pada enam bulan mendatang maka dapat disusun estimasi penerimaan dan
pengeluaran dibawah ini :
Setelah menyusun estimasi penerimaan dan
pengeluaran, dapat terlihat bahwa pengeluaran pada bulan January lebih besar
dari penerimaannya, sehingga perusahaan mengalami deficit sebesar Rp 2,000,000.
untuk menutupi deficit tersebut perusahaan menggunakan fasilitas pinjaman yang
diberikan oleh bank. Besarnya pinjaman disesuaikan dengan kebutuhan, dalam hal
ini maka untuk menjaga saldo kas minimum yang harus dipelihara perusahaan maka
perusahaan menggunakan pinjaman dana sebesar Rp 2,000,000 dengan syarat
ketentuan diatas. Untuk melihat apakah perusahaan tersebut fleksibel atau tidak
maka dapat dilihat estimasi cash flow di bawah ini :
Dari estimasi tersebut, kas perusahaan
menunjukan hasil yang surplus dan perusahaan dapat mengembalikan pinjaman bank
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dan pada akhirnya perusahaan tersebut
secara financial dapat dikatakan flexible.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat kita lihat manfaat dari cash flow
Berdasarkan penjelasan diatas dapat kita lihat manfaat dari cash flow
1. Cash flow merupakan alat pengkontrol
keuangan perusahaan dan sebagai alat ukur keberhasilan dalam mencapai target
yang di tetapkan, dapat juga digunakan sebagai alat penaksir kebutuhan di masa
yang akan datang..
2. Dalam penyusunan cash flow harus
diperhatikan yang mana saja yang dapat mempengaruhi dan yang tidak dapat
mempengaruhi contoh; pengakuan adanya kerugian piutang, adanya pengkuan atau
pembebanan depresiasi, adanya pembayaran stock defidend merupakan sesuatu yang
tidak mempengaruhi cash flow.
3. Bagi kreditor atau bank dengan laporan cash
flow dapat menilai kemampuan perusahaan dalam mambayar bunga atau mengembalikan
pinjamannya.
4. Pada intinya aliran cash flow dengan
sumber-sumber dan penggunaan dana adalah sama dan perhitungan penerimaan cash
flow hanya memasukan penjualan secara tunai sedangkan hasil penjualan kredit
baru akan dimasukan setelah benar-benar diterima secara tunai.
5. Dalam penerapannya sebelum membuat cash
flow, tentukan besarnya kas minimum yang tersedia (safety cash balance),
apabila pada estimasi cash out flow lebih besar dari pada cash flow in maka
akan terjadi deficit. Salah satu cara untuk menutup deficit tersebut adalah
dengan mengajikan pinjaman ke bank
6. Asumsi merupakan suatu konsep dasar yang
harus diterapkan walau pun angapan tersebut tidak sesuai dengan kenyataan,
semakin banyak anggapan yang digunakan (pada umumnya tidak sesuai kenyataan)
akan banyak kelemahan pada analisa tsb
Seperti yang telah diketahui bersama, bahwasanya
semua kegiatan investasi dimulai dan diukur dengan uang dan waktu. Oleh karena
itu, perhitungan kelayakan investasi didasarkan pada aliran uang masuk (cash
flow) dan nilai uang yang dikaitkan dengan waktu (time value of money).
Untuk memenuhi kebutuhan investasi, modal dapat dicari dari berbagai sumber
yang ada. Yang perlu memperoleh perhatian berkaitan dengan perolehan modal
adalah masa pengembalian modal dalam jangka waktu tertentu. Tingkat
pengembalian ini tergantung dari perjanjian dan estimasi keuntungan yang akan
diperoleh pada masa-masa yang akan datang. Estimasi keuntungan diperoleh dari
selisih pendapatan dengan biaya dalam suatu periode tertentu. Besar kecilnya
keuntungan sangat berperan dalam pengembalian dana suatu usaha. Oleh karena itu
perlu dibuatkan estimasi pendapatan dan biaya sebelum usaha dijalankan.
Dalam membuat estimasi pendapatan yang akan
diperoleh dimasa yang akan datang perlu dilakukan perhitungan secara cermat
dengan membandingkan data dan informasi yang ada sebelumnya. Begitu juga dengan
estimasi biaya-biaya yang akan dikeluarkan selama periode tertentu, termasuk
jenis-jenis biaya yang akan dikeluarkan perlu dirinci serinci mungkin. Semua
ini tentunya menggunakan asumsi-asumsi tertentu yang akhirnya akan dituangkan
dalam aliran kas (cash flow). Jadi cash flowmerupakan aliran
kas yang ada di perusahaan dalam suatu periode tertentu yang mengambarkan
berapa uang yang masuk (cash in) keperusahaan dan jenis-jenis pemasukan
tersebut juga menggambarkan uang yang keluar (cash out) serta
jenis-jenis biaya yang dikeluarkan. Dengan dibuatnya aliran kas perusahan ini,
hal ini dapat memudahkan para investor untuk dapat menilai kelayakan investasi
secara finansial.
Ada 2 cara dalam menghitung cash
flow, yaitu:
1.
Kas Masuk Bersih= EAT+
Penyusutan.
Jika proyek/usaha tersebut dibiayai dengan
modal sendiri.
2.
Kas Masuk Bersih=
EAIT+Penyusutan+Bunga (1-tax)
Jika proyek/usaha tersebut dibiayai dengan
modal pinjaman.
Contoh Cash Flow
Uraian
|
Menurut lap. Akuntansi
|
Keterangan
|
Arus Kas
|
1. Pendapatan
|
Rp. 400 juta
|
Kas Masuk
|
Rp. 400 juta
|
2. Biaya-Biaya
-Total Biaya
-Penyusutan
|
Rp. 200 juta
Rp. 100 juta
|
Kas Keluar
Kas Masuk
|
Rp. 200 juta
Rp. 100 juta
|
3. Laba Sebelum pajak (EBT)
|
Rp. 100 juta
|
||
4. Pajak 50%
|
Rp. 50 juta
|
||
Laba Setelah Pajak (EAT)
|
Rp. 50 juta
|
Cash flow = EAT+Penyusutan
= 50 juta + 100 juta
= 150 juta
Catatan:
EBT = Earning Before Tax (Laba
Sebelum Pajak)
EAT = Earning After Tax (Laba
Setelah Pajak)
Khusus bagi perusahaan yang sudah ada
sebelumnya dan hendak melakukan ekspansi atau perluasan usaha, penilaian dapat
pula dilakukan dari laporan keuangan yang dimilikinya. Laporan keuangan yang
dinilai biasanya adalah neraca dan laporan laba rugi untuk beberapa periode
(Kasmir & Jakfar, 2005:137).
1.
b. Net Present
Value
Aplikasi Untuk Cash Flow Setiap
Tahun Berbeda
Suatu perusahaan (asumsi) sedang
mempertimbangkan usulan proyek investasi sebesar Rp. 50 jutaselama 5 tahun,
dengan tingkat pengembalian yang disyaratkan 20 %, perkiraan arus kas (cash
flow)pertahunnya sebagai berikut:
Tahun
|
Arus kas
|
1
|
17.500.000
|
2
|
19.000.000
|
3
|
20.500.000
|
4
|
22.000.000
|
5
|
24.500.000
|
Hitunglah keuntungan perusahaan tersebut
dengan menggunakan analisis NPV!
Rumus.
CF1 CF2 CF3
CFN
PV =
+
+
+….+
– OI
(1+i)1
(1+i)2 (1+i)3
(1+i)n
NPV= ∑ PV Cash flow –
Nilai Investasi (Original investment)
Tahun
(1)
|
Cash Flow
(2)
|
Interest Rate
(3)
|
Present Value
(4)=(2)x(3)
|
1
|
Rp. 17.500.000
|
0,833
|
Rp. 14.577.500
|
2
|
Rp. 19.000.000
|
0,694
|
Rp. 13.186.000
|
3
|
Rp. 20.500.000
|
0,579
|
Rp. 11.869.500
|
4
|
Rp. 22.000.000
|
0,482
|
Rp. 10.604.000
|
5
|
Rp. 24.500.000
|
0,402
|
Rp. 9.849.000
|
Total present value
Original investment
|
Rp. 60.086.000
Rp. 50.000.000
|
||
Net Present Value
|
Rp.10.086.000
|
Berdasarkan kriteria NPV, usulan proyek
investasi tersebut sebaiknya diterima karena NPV-nya positif. Artinya dana
sebesar Rp. 50 juta yang diinvestasikan selama 5 tahun dalam proyek tersebut
dapat menghasilkan present value cash flow sebesar Rp.
10.086.000
Aplikasi Untuk Cash Flow Setiap
Tahun Sama
Suatu perusahaan mempertimbangkan usulan
proyek investasi sebesar Rp. 50 juta dengan arus kas(cash flow) Rp. 25
juta pertahun sebesar Rp. juta selama 5 tahun dengan tingkat pengembalian
yang disyaratkan 20 %.
Tahun
(1)
|
Cash Flow
(2)
|
Intrest Rate
(3)
|
Present Value
(4)=(2)x(3)
|
1
|
Rp. 25.000.000
|
0,833
|
Rp. 20.825.000
|
2
|
Rp. 25.000.000
|
0,694
|
Rp. 17.350.000
|
3
|
Rp. 25.000.000
|
0,579
|
Rp. 14.475.000
|
4
|
Rp. 25.000.000
|
0,482
|
Rp. 12.050.000
|
5
|
Rp. 25.000.000
|
0,402
|
Rp. 10.050.000
|
Total present value
Original investment
|
Rp. 74.750.000
Rp. 50.000.000
|
||
Net Present Value
|
Rp. 24.750.000
|
Berdasarkan kriteria NPV, usulan proyek
investasi tersebut sebaiknya diterima kerena NPV-nya positif. Artinya dana
sebesar Rp. 50 juta yang diinvestasikan selama 5 tahun dalam proyek tersebut
dapat menghasilkan present value cash flow sebesar Rp.
24.750.000
1.
Profit Sharing
Dari contoh diatas. Disini
peneliti ingin mengadakan perbandingan dalam menilai kelayakan investasi
melalui contoh yang sama dengan menggunakan analisis Profit
Sharing, dengan tetap melihat perkiraan cash flow.
Contoh:
Suatu perusahaan (asumsi) sedang
mempertimbangkan usulan proyek investasi sebesar Rp. 50 juta selama 5 tahun
dengan nisbah bagi hasil 80:20, perkiraan arus kas (cash flow)
pertahunnya sebagai berikut:
Tahun
|
Arus kas
|
1
|
17.500.000
|
2
|
19.000.000
|
3
|
20.500.000
|
4
|
22.000.000
|
5
|
24.500.000
|
Hitunglah keuntungan perusahaan tersebut
dengan menggunakan analisis profit sharing!
Tahun
(1)
|
Cash flow
(2)
|
Nisbah Bagi Hasil
(3)
|
Profit Sharing
(4)=(2)x(3)
|
1
|
Rp. 17.500.000
|
0,2
|
Rp. 3.500.000
|
2
|
Rp. 19.000.000
|
0,2
|
Rp. 3.800.000
|
3
|
Rp. 20.500.000
|
0,2
|
Rp. 4.100.000
|
4
|
Rp. 22.000.000
|
0,2
|
Rp. 4.400.000
|
5
|
Rp. 24.500.000
|
0,2
|
Rp. 4.900.000
|
Total Profit
Jumlah Investasi
|
Rp. 20.700.000
Rp. 50.000.000
|
||
Profit Sharing
|
Rp. -29.300.000
|
Berdasarkan analisis Profit Sharing,
usulan proyek investasi tersebut sebaiknya ditolak, karena jumlah Profit
Sharing lebih kecil dari jumlah investasi. Artinya dana sebesar Rp. 50
juta yang diinvestasikan selama 5 tahun dalam proyek tersebut dapat
menghasilkan profit sharing cash flowsebesar Rp. -29.300.000
Namun, dalam analisis profit sharing besar
kecilnya nisbah bagi hasil dapat ditetapkan secara bersama dengan berlandaskan
prinsip keadilan. Artinya dalam hal ini, pihak investor dapat menawar kembali
jumlah nisbah tersebut. Misalnya, berdasarkan kesepakatan antara pihak
pengelola dana dan pihak pemberi dana terjadi kesepakatan nisbah bagi hasil
50:50
Tahun
(1)
|
Cash flow
(2)
|
Nisbah Bagi Hasil
(3)
|
Profit Sharing
(4)=(2)x(3)
|
1
|
Rp. 17.500.000
|
0,5
|
Rp. 8.750.000
|
2
|
Rp. 19.000.000
|
0,5
|
Rp. 9.500.000
|
3
|
Rp. 20.500.000
|
0,5
|
Rp. 10.250.000
|
4
|
Rp. 22.000.000
|
0,5
|
Rp. 11.000.000
|
5
|
Rp. 24.500.000
|
0,5
|
Rp. 12.250.000
|
Total Profit
Jumlah Investasi
|
Rp. 51.750.000
Rp. 50.000.000
|
||
Profit Sharing
|
Rp. 1.750.000
|
Berdasarkan analisis profit
sharing dengan nisbah 50:50, jumlah profit adalah Rp.
1.750.000. Artinya, jika proyek investasi ini terjadi investor akan mendapatkan
keuntungan sebesar Rp. 1.750.000
Aplikasi Untuk Cash Flow Setiap
Tahun Sama
Suatu perusahaan mempertimbangkan usulan
proyek investasi sebesar Rp. 50 juta dengan arus kas(cash flow) Rp. 25
juta pertahun sebesar Rp. juta selama 5 tahun dengan tingkat pengembalian
yang disyaratkan dengan nisbah bagi hasil 80:20.
Tahun
(1)
|
Cash flow
(2)
|
Nisbah Bagi Hasil
(3)
|
Profit sharing
(4)=(2)x(3)
|
1
|
Rp. 25.000.000
|
0,2
|
Rp. 5.000.000
|
2
|
Rp. 25.000.000
|
0,2
|
Rp. 5.000.000
|
3
|
Rp. 25.000.000
|
0,2
|
Rp. 5.000.000
|
4
|
Rp. 25.000.000
|
0,2
|
Rp. 5.000.000
|
5
|
Rp. 25.000.000
|
0,2
|
Rp. 5.000.000
|
Total Profit
Jumlah Investasi
|
Rp. 25.000.000
Rp. 50.000.000
|
||
Profit Sharing
|
Rp. -25.000.000
|
Berdasarkan kriteria Profit Sharing,
usulan proyek investasi tersebut sebaiknya ditolak kerena Profit-nya
negatif. Artinya dana sebesar Rp. 50 juta yang diinvestasikan selama 5 tahun
dalam proyek tersebut dapat menghasilkan profit sharing cash flow sebesar
Rp. -25.000.000
Akan berbeda hasilnya, jika dengan contoh yang
sama, namun besaran nisbah bagi hasilnya 60:40,
Cash flow =
25.000.000 x 0,4 = 10.000.000
Waktu investasi = 10.000.000 x 5 = 50.000.000
Artinya, jika proyek investasi tersebut
diterima, dengan nisbah bagi hasil 60:40 jumlah antara profitdan
modal itu sama (impas).
Contoh perhitungan Cash
Flow
a. Sebuah
perusahaan meminjam $1.000 selama delapan tahun. Berapa banyak yang harus
dibayarkan kembali dalam jumlah sekaligus pada akhir tahun kedelapan ?
Jawab :
b. Pak
Bena setiap tahun menabung di Bank AR selama 5 tahun dan pada setiap kali
menabung ia menyetorkan $1.000. Suku bunga tabungan adalah 15%. Berapa jumlah
tabungannya pada awal tahun ke-6 ?
Jawab :
2.Buatlah satu
saja contoh cash flow suatu usaha selama periode 30 hari,
(dalam bentuk tabel cash flow dan
diagram cash flow)
Sebuah perusahaan
transistor memerlukan sebuah mesin pencetak transistor untuk mengganti mesin
yang lama. Mesin tersebut akan di uji selama 1 bulan dengan biaya pertama yaitu
Rp. 15.000.000,- dengan biaya perawatan selama 5 hari sekali sebesar Rp.
2.000.000,-. Dengan keuntungan yang didapat setiap sepulah hari yaitu Rp.
15.000.000,- berapakah keuntungan total mesin tersebut selama digunakan?
Tabel Cash flow:
NO.
|
Biaya pengeluaran
|
Biaya pemasukan
|
Keterangan
|
0
|
15.000.000
|
-
|
Biaya pengeluaran
|
1
|
-
|
-
|
|
2
|
-
|
-
|
|
3
|
-
|
-
|
|
4
|
-
|
-
|
|
5
|
2.000.000
|
-
|
Biaya perawatan
|
6
|
-
|
-
|
|
7
|
-
|
-
|
|
8
|
-
|
-
|
|
9
|
-
|
-
|
|
10
|
2.000.000
|
15.000.000
|
Biaya perawatan dan
biaya pemasukan
|
11
|
-
|
-
|
|
12
|
-
|
-
|
|
13
|
-
|
-
|
|
14
|
-
|
-
|
|
15
|
2.000.000
|
-
|
Biaya perawatan
|
16
|
-
|
-
|
|
17
|
-
|
-
|
|
18
|
-
|
-
|
|
19
|
-
|
-
|
|
20
|
2.000.000
|
15.000.000
|
Biaya perawatan dan
biaya pemasukan
|
21
|
-
|
-
|
|
22
|
-
|
-
|
|
23
|
-
|
-
|
|
24
|
-
|
-
|
|
25
|
2.000.000
|
-
|
Biaya perawatan
|
26
|
-
|
-
|
|
27
|
-
|
-
|
|
28
|
-
|
-
|
|
29
|
-
|
-
|
|
30
|
4.000.000
|
15.000.000
|
Biaya perawatan dan
biaya pemasukan
|
Diagram cash flow:
MAKALAH ILMIAH
EKONOMI TEKNIK
![](file:///C:/Users/Badrus/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.png)
Disusun
Oleh :
Dian
Arif Prakoso
11415839
3IB04
FAKULTAS
INDUSTRI
Program
Sarjana Teknik Electro
Universitas
Gunadarma
2017
Pengertian Arus Kas (Cash Flow)
Arus kas (cash flow) adalah suatu laporan keuangan yang berisikan pengaruh kas dari kegiatan operasi, kegiatan transaksi investasi dan kegiatan transaksi pembiayaan/pendanaan serta kenaikan atau penurunan bersih dalam kas suatu perusahaan selama satu periode.
Menurut PSAK No.2 (2002 :5) Arus kas adalah arus masuk dan arus keluar kas atau setara kas. Laporan arus kas merupakan revisi dari mana uang kas diperoleh perusahaan dan bagaimana mereka membelanjakannya. Laporan arus kas merupakan ringkasan dari penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan selama periode tertentu (biasanya satu tahun buku).
Laporan arus kas (cash flow) mengandung dua macam aliran/arus kas yaitu :
1. Cash inflow
Cash inflow adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi yang melahirkan keuntungan kas (penerimaan kas). Arus kas masuk (cash inflow) terdiri dari:
• Hasil penjualan produk/jasa perusahaan.
• Penagihan piutang dari penjualan kredit.
• Penjualan aktiva tetap yang ada.
• Penerimaan investasi dari pemilik atau saham bila perseroan terbatas.
• Pinjaman/hutang dari pihak lain.
• Penerimaan sewa dan pendapatan lain.
2. Cash out flow
Cash out flow adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi yang mengakibatkan beban pengeluaran kas. Arus kas keluar (cash out flow) terdiri dari :
• Pengeluaran biaya bahan baku, tenaga kerja langsung dan biaya pabrik lain-lain.
• Pengeluaran biaya administrasi umum dan administrasi penjualan.
• Pembelian aktiva tetap.
• Pembayaran hutang-hutang perusahaan.
• Pembayaran kembali investasi dari pemilik perusahaan.
• Pembayaran sewa, pajak, deviden, bunga dan pengeluaran lain-lain.
Laporan arus kas ini memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas dari perusahaan dari suatu periode tertentu, dengan mengklasifikasikan transaksi berdasarkan pada kegiatan operasi, investasi dan pendanaan.
Menurut PSAK No.2 (2002:9) Laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama periode tertentu yang diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
Aktivitas Operasi
Aktivitas operasi menimburkan pendapatan dan beban dari operasi utama suatu perusahaan. Karena itu aktivitas operasi mempengaruhi laporan laba rugi, yang dilaporkan dengan dasar akrual. Sedangkan laporan arus kas melaporkan dampaknya terhadap kas. Arus masuk kas terbesar dari opersi berasal dari pengumpulan kas dari langganan. Arus masuk kas yang kurang penting adalah penerimaan bunga atas pinjaman dan dividen atas investasi saham. Arus keluar kas operasi meliputi pembayaran terhadap pemasok dan karyawan, serta pembayaran bunga dan pajak.
Aktivitas Investasi
Aktivitas investasi meningkatkan dan menurunkan aktiva jangka panjang yang digunakan perusahaan untuk melakukan kegiatannya. Pembelian atau penjualan aktiva tetap seperti tanah, gedung, atau peralatan merupakan kegiatan investasi, atau dapat pula berupa pembelian atau penjualan investasi dalam saham atau obligasi dari perusahaan lain.
Pada laporan arus kas kegiatan investasi mencakup lebih dari sekedar pembelian dan penjualan aktiva yang digolongkan sebagai investasi di neraea. Pemberian pinjaman juga merupakan suatu kegiatan investasi karena pinjaman menciptakan piutang kepada peminjam. Pelunasan pinjaman tersebut juga dilaporkan sebagai kegiatan investasi pada laporan arus kas.
Aktivitas Pendanaan
Aktivitas pendanaan meliputi kegiatan untuk memperoleh kas dari investor dan kreditor yang diperlukan untuk menjalankan dan melanjutkan kegiatan perusahaan. Kegiatan pendanaan mencakup pengeluaran saham, peminjaman uang dengan mengeluarkan wesel bayar dan pinjaman obligasi, penjualan saham perbendaharaan, dan pembayaran terhadap pemegang saham seperti dividen dan pembelian saham perbendaharaan. Pembayaran terhadap kreditor hanyalah mencakup pembayaran pokok pinjaman.
Penyusunan Aliran Uang ( Cash Flow) Dan
Perhitungannya
Ada empat langka dalam penyusunan cash flow,
yaitu :
1. Menentukan minimum kas
2. Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran
3. Menyusun perkiraan kebutuhan dana dari hutang yang dibutuhkan untuk menutupi deficit kas dan membayar kembali pinjaman dari pihak ketiga.
4. Menyusun kembali keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya transaksi financial dan budget kas yang final.
1. Menentukan minimum kas
2. Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran
3. Menyusun perkiraan kebutuhan dana dari hutang yang dibutuhkan untuk menutupi deficit kas dan membayar kembali pinjaman dari pihak ketiga.
4. Menyusun kembali keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya transaksi financial dan budget kas yang final.
Cash flow memuat tiga bagian utama, yang
terdiri dari:
1. Cash in flow, pada bagian ini
mengidentifikasi sumber-sumber dana yang akan diterima , jumlah dananya dan
waktu dalam periode tersebut, yang akan dihasilkan berupa penjualan tunai,
penjualan kredit yang akan menjadi piutang, hasil penjualan aktiva tetap dan
penerimaan lainnya. Perincian kas ini terdiri dari dua sifat, yaitu kontinyu
dan intermitan.
2. Cash out flow, pada bagian ini berhubungan
dengan pengidentifikasian semua kas yang sudah diantisipasi, antara lain
pembelian barang dagang baku, pembayaran hutang, upah, administrasi, dan
pengeluaran lainnya. Cash out flow juga punya dua sifat yang sama yaitu
kontinyu dan intermitan
3. Financing (pembiayaan), pada bagian ini
menunjukan besarnya net cash flow dan besarnya kebutuhan dana jika terjadi
deficit.
CONTOH SOAL
Berikut ini adalah estimasi penerimaan dan pengeluaran perusahaan PT. Usaha Anda yang bergerak dibidang industri makanan dalam waktu enam bulan.
CONTOH SOAL
Berikut ini adalah estimasi penerimaan dan pengeluaran perusahaan PT. Usaha Anda yang bergerak dibidang industri makanan dalam waktu enam bulan.
Untuk menyusun proyeksi arus kas untuk bulan
January sampai dengan bulan juni, dilakukan dengan asumsi sebagai berikut :
• Saldo kas awal Rp 10,000,000
• Saldo kas minimum yang harus dipertahankan sebesar Rp 10,000,000/bulan
• Platfond pinjaman yang diberikan oleh bank adalah sebesar Rp 50,000,000 dengan bunga 10 % flat jangka waktu 1 tahun, tetapi pencairannya sesesuaikan dengan kondisi arus kas pada perusahaan.
ESTIMASI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN
PT.USAHA ANDA
Periode januari – February 2006
(dalam jutaan rupiah)
• Saldo kas awal Rp 10,000,000
• Saldo kas minimum yang harus dipertahankan sebesar Rp 10,000,000/bulan
• Platfond pinjaman yang diberikan oleh bank adalah sebesar Rp 50,000,000 dengan bunga 10 % flat jangka waktu 1 tahun, tetapi pencairannya sesesuaikan dengan kondisi arus kas pada perusahaan.
ESTIMASI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN
PT.USAHA ANDA
Periode januari – February 2006
(dalam jutaan rupiah)
ASUMSI PENERIMAAN
ASUMSI PENGELUARAN
Dari asumsi penerimaan dan pemasukan yang akan
didapat pada enam bulan mendatang maka dapat disusun estimasi penerimaan dan
pengeluaran dibawah ini :
Setelah menyusun estimasi penerimaan dan
pengeluaran, dapat terlihat bahwa pengeluaran pada bulan January lebih besar
dari penerimaannya, sehingga perusahaan mengalami deficit sebesar Rp 2,000,000.
untuk menutupi deficit tersebut perusahaan menggunakan fasilitas pinjaman yang
diberikan oleh bank. Besarnya pinjaman disesuaikan dengan kebutuhan, dalam hal
ini maka untuk menjaga saldo kas minimum yang harus dipelihara perusahaan maka
perusahaan menggunakan pinjaman dana sebesar Rp 2,000,000 dengan syarat
ketentuan diatas. Untuk melihat apakah perusahaan tersebut fleksibel atau tidak
maka dapat dilihat estimasi cash flow di bawah ini :
Dari estimasi tersebut, kas perusahaan
menunjukan hasil yang surplus dan perusahaan dapat mengembalikan pinjaman bank
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dan pada akhirnya perusahaan tersebut
secara financial dapat dikatakan flexible.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat kita lihat manfaat dari cash flow
Berdasarkan penjelasan diatas dapat kita lihat manfaat dari cash flow
1. Cash flow merupakan alat pengkontrol
keuangan perusahaan dan sebagai alat ukur keberhasilan dalam mencapai target
yang di tetapkan, dapat juga digunakan sebagai alat penaksir kebutuhan di masa
yang akan datang..
2. Dalam penyusunan cash flow harus
diperhatikan yang mana saja yang dapat mempengaruhi dan yang tidak dapat
mempengaruhi contoh; pengakuan adanya kerugian piutang, adanya pengkuan atau
pembebanan depresiasi, adanya pembayaran stock defidend merupakan sesuatu yang
tidak mempengaruhi cash flow.
3. Bagi kreditor atau bank dengan laporan cash
flow dapat menilai kemampuan perusahaan dalam mambayar bunga atau mengembalikan
pinjamannya.
4. Pada intinya aliran cash flow dengan
sumber-sumber dan penggunaan dana adalah sama dan perhitungan penerimaan cash
flow hanya memasukan penjualan secara tunai sedangkan hasil penjualan kredit
baru akan dimasukan setelah benar-benar diterima secara tunai.
5. Dalam penerapannya sebelum membuat cash
flow, tentukan besarnya kas minimum yang tersedia (safety cash balance),
apabila pada estimasi cash out flow lebih besar dari pada cash flow in maka
akan terjadi deficit. Salah satu cara untuk menutup deficit tersebut adalah
dengan mengajikan pinjaman ke bank
6. Asumsi merupakan suatu konsep dasar yang
harus diterapkan walau pun angapan tersebut tidak sesuai dengan kenyataan,
semakin banyak anggapan yang digunakan (pada umumnya tidak sesuai kenyataan)
akan banyak kelemahan pada analisa tsb
Seperti yang telah diketahui bersama, bahwasanya
semua kegiatan investasi dimulai dan diukur dengan uang dan waktu. Oleh karena
itu, perhitungan kelayakan investasi didasarkan pada aliran uang masuk (cash
flow) dan nilai uang yang dikaitkan dengan waktu (time value of money).
Untuk memenuhi kebutuhan investasi, modal dapat dicari dari berbagai sumber
yang ada. Yang perlu memperoleh perhatian berkaitan dengan perolehan modal
adalah masa pengembalian modal dalam jangka waktu tertentu. Tingkat
pengembalian ini tergantung dari perjanjian dan estimasi keuntungan yang akan
diperoleh pada masa-masa yang akan datang. Estimasi keuntungan diperoleh dari
selisih pendapatan dengan biaya dalam suatu periode tertentu. Besar kecilnya
keuntungan sangat berperan dalam pengembalian dana suatu usaha. Oleh karena itu
perlu dibuatkan estimasi pendapatan dan biaya sebelum usaha dijalankan.
Dalam membuat estimasi pendapatan yang akan
diperoleh dimasa yang akan datang perlu dilakukan perhitungan secara cermat
dengan membandingkan data dan informasi yang ada sebelumnya. Begitu juga dengan
estimasi biaya-biaya yang akan dikeluarkan selama periode tertentu, termasuk
jenis-jenis biaya yang akan dikeluarkan perlu dirinci serinci mungkin. Semua
ini tentunya menggunakan asumsi-asumsi tertentu yang akhirnya akan dituangkan
dalam aliran kas (cash flow). Jadi cash flowmerupakan aliran
kas yang ada di perusahaan dalam suatu periode tertentu yang mengambarkan
berapa uang yang masuk (cash in) keperusahaan dan jenis-jenis pemasukan
tersebut juga menggambarkan uang yang keluar (cash out) serta
jenis-jenis biaya yang dikeluarkan. Dengan dibuatnya aliran kas perusahan ini,
hal ini dapat memudahkan para investor untuk dapat menilai kelayakan investasi
secara finansial.
Ada 2 cara dalam menghitung cash
flow, yaitu:
1.
Kas Masuk Bersih= EAT+
Penyusutan.
Jika proyek/usaha tersebut dibiayai dengan
modal sendiri.
2.
Kas Masuk Bersih=
EAIT+Penyusutan+Bunga (1-tax)
Jika proyek/usaha tersebut dibiayai dengan
modal pinjaman.
Contoh Cash Flow
Uraian
|
Menurut lap. Akuntansi
|
Keterangan
|
Arus Kas
|
1. Pendapatan
|
Rp. 400 juta
|
Kas Masuk
|
Rp. 400 juta
|
2. Biaya-Biaya
-Total Biaya
-Penyusutan
|
Rp. 200 juta
Rp. 100 juta
|
Kas Keluar
Kas Masuk
|
Rp. 200 juta
Rp. 100 juta
|
3. Laba Sebelum pajak (EBT)
|
Rp. 100 juta
|
||
4. Pajak 50%
|
Rp. 50 juta
|
||
Laba Setelah Pajak (EAT)
|
Rp. 50 juta
|
Cash flow = EAT+Penyusutan
= 50 juta + 100 juta
= 150 juta
Catatan:
EBT = Earning Before Tax (Laba
Sebelum Pajak)
EAT = Earning After Tax (Laba
Setelah Pajak)
Khusus bagi perusahaan yang sudah ada
sebelumnya dan hendak melakukan ekspansi atau perluasan usaha, penilaian dapat
pula dilakukan dari laporan keuangan yang dimilikinya. Laporan keuangan yang
dinilai biasanya adalah neraca dan laporan laba rugi untuk beberapa periode
(Kasmir & Jakfar, 2005:137).
1.
b. Net Present
Value
Aplikasi Untuk Cash Flow Setiap
Tahun Berbeda
Suatu perusahaan (asumsi) sedang
mempertimbangkan usulan proyek investasi sebesar Rp. 50 jutaselama 5 tahun,
dengan tingkat pengembalian yang disyaratkan 20 %, perkiraan arus kas (cash
flow)pertahunnya sebagai berikut:
Tahun
|
Arus kas
|
1
|
17.500.000
|
2
|
19.000.000
|
3
|
20.500.000
|
4
|
22.000.000
|
5
|
24.500.000
|
Hitunglah keuntungan perusahaan tersebut
dengan menggunakan analisis NPV!
Rumus.
CF1 CF2 CF3
CFN
PV =
+
+
+….+
– OI
(1+i)1
(1+i)2 (1+i)3
(1+i)n
NPV= ∑ PV Cash flow –
Nilai Investasi (Original investment)
Tahun
(1)
|
Cash Flow
(2)
|
Interest Rate
(3)
|
Present Value
(4)=(2)x(3)
|
1
|
Rp. 17.500.000
|
0,833
|
Rp. 14.577.500
|
2
|
Rp. 19.000.000
|
0,694
|
Rp. 13.186.000
|
3
|
Rp. 20.500.000
|
0,579
|
Rp. 11.869.500
|
4
|
Rp. 22.000.000
|
0,482
|
Rp. 10.604.000
|
5
|
Rp. 24.500.000
|
0,402
|
Rp. 9.849.000
|
Total present value
Original investment
|
Rp. 60.086.000
Rp. 50.000.000
|
||
Net Present Value
|
Rp.10.086.000
|
Berdasarkan kriteria NPV, usulan proyek
investasi tersebut sebaiknya diterima karena NPV-nya positif. Artinya dana
sebesar Rp. 50 juta yang diinvestasikan selama 5 tahun dalam proyek tersebut
dapat menghasilkan present value cash flow sebesar Rp.
10.086.000
Aplikasi Untuk Cash Flow Setiap
Tahun Sama
Suatu perusahaan mempertimbangkan usulan
proyek investasi sebesar Rp. 50 juta dengan arus kas(cash flow) Rp. 25
juta pertahun sebesar Rp. juta selama 5 tahun dengan tingkat pengembalian
yang disyaratkan 20 %.
Tahun
(1)
|
Cash Flow
(2)
|
Intrest Rate
(3)
|
Present Value
(4)=(2)x(3)
|
1
|
Rp. 25.000.000
|
0,833
|
Rp. 20.825.000
|
2
|
Rp. 25.000.000
|
0,694
|
Rp. 17.350.000
|
3
|
Rp. 25.000.000
|
0,579
|
Rp. 14.475.000
|
4
|
Rp. 25.000.000
|
0,482
|
Rp. 12.050.000
|
5
|
Rp. 25.000.000
|
0,402
|
Rp. 10.050.000
|
Total present value
Original investment
|
Rp. 74.750.000
Rp. 50.000.000
|
||
Net Present Value
|
Rp. 24.750.000
|
Berdasarkan kriteria NPV, usulan proyek
investasi tersebut sebaiknya diterima kerena NPV-nya positif. Artinya dana
sebesar Rp. 50 juta yang diinvestasikan selama 5 tahun dalam proyek tersebut
dapat menghasilkan present value cash flow sebesar Rp.
24.750.000
1.
Profit Sharing
Dari contoh diatas. Disini
peneliti ingin mengadakan perbandingan dalam menilai kelayakan investasi
melalui contoh yang sama dengan menggunakan analisis Profit
Sharing, dengan tetap melihat perkiraan cash flow.
Contoh:
Suatu perusahaan (asumsi) sedang
mempertimbangkan usulan proyek investasi sebesar Rp. 50 juta selama 5 tahun
dengan nisbah bagi hasil 80:20, perkiraan arus kas (cash flow)
pertahunnya sebagai berikut:
Tahun
|
Arus kas
|
1
|
17.500.000
|
2
|
19.000.000
|
3
|
20.500.000
|
4
|
22.000.000
|
5
|
24.500.000
|
Hitunglah keuntungan perusahaan tersebut
dengan menggunakan analisis profit sharing!
Tahun
(1)
|
Cash flow
(2)
|
Nisbah Bagi Hasil
(3)
|
Profit Sharing
(4)=(2)x(3)
|
1
|
Rp. 17.500.000
|
0,2
|
Rp. 3.500.000
|
2
|
Rp. 19.000.000
|
0,2
|
Rp. 3.800.000
|
3
|
Rp. 20.500.000
|
0,2
|
Rp. 4.100.000
|
4
|
Rp. 22.000.000
|
0,2
|
Rp. 4.400.000
|
5
|
Rp. 24.500.000
|
0,2
|
Rp. 4.900.000
|
Total Profit
Jumlah Investasi
|
Rp. 20.700.000
Rp. 50.000.000
|
||
Profit Sharing
|
Rp. -29.300.000
|
Berdasarkan analisis Profit Sharing,
usulan proyek investasi tersebut sebaiknya ditolak, karena jumlah Profit
Sharing lebih kecil dari jumlah investasi. Artinya dana sebesar Rp. 50
juta yang diinvestasikan selama 5 tahun dalam proyek tersebut dapat
menghasilkan profit sharing cash flowsebesar Rp. -29.300.000
Namun, dalam analisis profit sharing besar
kecilnya nisbah bagi hasil dapat ditetapkan secara bersama dengan berlandaskan
prinsip keadilan. Artinya dalam hal ini, pihak investor dapat menawar kembali
jumlah nisbah tersebut. Misalnya, berdasarkan kesepakatan antara pihak
pengelola dana dan pihak pemberi dana terjadi kesepakatan nisbah bagi hasil
50:50
Tahun
(1)
|
Cash flow
(2)
|
Nisbah Bagi Hasil
(3)
|
Profit Sharing
(4)=(2)x(3)
|
1
|
Rp. 17.500.000
|
0,5
|
Rp. 8.750.000
|
2
|
Rp. 19.000.000
|
0,5
|
Rp. 9.500.000
|
3
|
Rp. 20.500.000
|
0,5
|
Rp. 10.250.000
|
4
|
Rp. 22.000.000
|
0,5
|
Rp. 11.000.000
|
5
|
Rp. 24.500.000
|
0,5
|
Rp. 12.250.000
|
Total Profit
Jumlah Investasi
|
Rp. 51.750.000
Rp. 50.000.000
|
||
Profit Sharing
|
Rp. 1.750.000
|
Berdasarkan analisis profit
sharing dengan nisbah 50:50, jumlah profit adalah Rp.
1.750.000. Artinya, jika proyek investasi ini terjadi investor akan mendapatkan
keuntungan sebesar Rp. 1.750.000
Aplikasi Untuk Cash Flow Setiap
Tahun Sama
Suatu perusahaan mempertimbangkan usulan
proyek investasi sebesar Rp. 50 juta dengan arus kas(cash flow) Rp. 25
juta pertahun sebesar Rp. juta selama 5 tahun dengan tingkat pengembalian
yang disyaratkan dengan nisbah bagi hasil 80:20.
Tahun
(1)
|
Cash flow
(2)
|
Nisbah Bagi Hasil
(3)
|
Profit sharing
(4)=(2)x(3)
|
1
|
Rp. 25.000.000
|
0,2
|
Rp. 5.000.000
|
2
|
Rp. 25.000.000
|
0,2
|
Rp. 5.000.000
|
3
|
Rp. 25.000.000
|
0,2
|
Rp. 5.000.000
|
4
|
Rp. 25.000.000
|
0,2
|
Rp. 5.000.000
|
5
|
Rp. 25.000.000
|
0,2
|
Rp. 5.000.000
|
Total Profit
Jumlah Investasi
|
Rp. 25.000.000
Rp. 50.000.000
|
||
Profit Sharing
|
Rp. -25.000.000
|
Berdasarkan kriteria Profit Sharing,
usulan proyek investasi tersebut sebaiknya ditolak kerena Profit-nya
negatif. Artinya dana sebesar Rp. 50 juta yang diinvestasikan selama 5 tahun
dalam proyek tersebut dapat menghasilkan profit sharing cash flow sebesar
Rp. -25.000.000
Akan berbeda hasilnya, jika dengan contoh yang
sama, namun besaran nisbah bagi hasilnya 60:40,
Cash flow =
25.000.000 x 0,4 = 10.000.000
Waktu investasi = 10.000.000 x 5 = 50.000.000
Artinya, jika proyek investasi tersebut
diterima, dengan nisbah bagi hasil 60:40 jumlah antara profitdan
modal itu sama (impas).
Contoh perhitungan Cash
Flow
a. Sebuah
perusahaan meminjam $1.000 selama delapan tahun. Berapa banyak yang harus
dibayarkan kembali dalam jumlah sekaligus pada akhir tahun kedelapan ?
Jawab :
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhk4AjwoP_mDuDCx6Ce6NzYdLc0MRO-bYmiG6OwSGsvjNueY243OAx2gdPs7X0dKW6fc981xFDgKQPJMYOyzpUMAZa1snIfzAEP3xwVnNoSe4YWCV0ulbKwccMcfdD7CgpQKvOs5QWnFwY/s1600/1.jpg)
F = P(F/P,10%,8) = $1.000(2,1436)
= $2.143,60
= $2.143,60
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixD3t5rCTwGQzwX9nKHb4oWSYf5EMHHZvhQrq3UIcHRO6VLSG-pP9Tl6s7JKZe4Td-mJW9AISyzhTYKk-cQdCw_usu_V0HXywsGvGcmXA8-zu-lgJ0utRNZOZyHmMQhcdr7Qlkk1Rq0Oc/s1600/2.jpg)
b. Pak
Bena setiap tahun menabung di Bank AR selama 5 tahun dan pada setiap kali
menabung ia menyetorkan $1.000. Suku bunga tabungan adalah 15%. Berapa jumlah
tabungannya pada awal tahun ke-6 ?
Jawab :
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqiiyg0qs6DpENO5NkHX8MEyrXZpv-BSQbvJSgp9Lt3WLO6aiu6W5JVoMB7UbKeIYlPn6P4OhmKtnGPkE30PaDKUJaTmdsjETN4DiI9HGFBBgBwdX-Grb2KKaVQoAzN55alfXGxj0fQiQ/s1600/3.jpg)
2.Buatlah satu
saja contoh cash flow suatu usaha selama periode 30 hari,
(dalam bentuk tabel cash flow dan
diagram cash flow)
Sebuah perusahaan
transistor memerlukan sebuah mesin pencetak transistor untuk mengganti mesin
yang lama. Mesin tersebut akan di uji selama 1 bulan dengan biaya pertama yaitu
Rp. 15.000.000,- dengan biaya perawatan selama 5 hari sekali sebesar Rp.
2.000.000,-. Dengan keuntungan yang didapat setiap sepulah hari yaitu Rp.
15.000.000,- berapakah keuntungan total mesin tersebut selama digunakan?
Tabel Cash flow:
NO.
|
Biaya pengeluaran
|
Biaya pemasukan
|
Keterangan
|
0
|
15.000.000
|
-
|
Biaya pengeluaran
|
1
|
-
|
-
|
|
2
|
-
|
-
|
|
3
|
-
|
-
|
|
4
|
-
|
-
|
|
5
|
2.000.000
|
-
|
Biaya perawatan
|
6
|
-
|
-
|
|
7
|
-
|
-
|
|
8
|
-
|
-
|
|
9
|
-
|
-
|
|
10
|
2.000.000
|
15.000.000
|
Biaya perawatan dan
biaya pemasukan
|
11
|
-
|
-
|
|
12
|
-
|
-
|
|
13
|
-
|
-
|
|
14
|
-
|
-
|
|
15
|
2.000.000
|
-
|
Biaya perawatan
|
16
|
-
|
-
|
|
17
|
-
|
-
|
|
18
|
-
|
-
|
|
19
|
-
|
-
|
|
20
|
2.000.000
|
15.000.000
|
Biaya perawatan dan
biaya pemasukan
|
21
|
-
|
-
|
|
22
|
-
|
-
|
|
23
|
-
|
-
|
|
24
|
-
|
-
|
|
25
|
2.000.000
|
-
|
Biaya perawatan
|
26
|
-
|
-
|
|
27
|
-
|
-
|
|
28
|
-
|
-
|
|
29
|
-
|
-
|
|
30
|
4.000.000
|
15.000.000
|
Biaya perawatan dan
biaya pemasukan
|
Diagram cash flow:
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_sE0v87SGAh5y3QHKECHFYIANm5KxaDuFyMIpomSoAXPDf6l_WPGx3WFeLVS1N0_ToV0BJX8KQKALwcobJqLx5kjuIvx9y-5xNwFtf8mYSa7zqiiRXEr8h1tpEBDq7_x9rIXjtP1Mb0c/s320/Screenshot_2016-10-18-17-29-59-1.png)
Dari tabel dan diagram
diatas dapat diperhitungkan total pemasukan pemasukan selama memakai alat
tersebut adalah: {3 x Rp.15.000.000} – {Rp.15.000.000 + (6 x Rp.2.000.000)} =
Rp.18.000.000
DAFTAR
PUSAKA
Dari tabel dan diagram
diatas dapat diperhitungkan total pemasukan pemasukan selama memakai alat
tersebut adalah: {3 x Rp.15.000.000} – {Rp.15.000.000 + (6 x Rp.2.000.000)} =
Rp.18.000.000
DAFTAR
PUSAKA
Komentar
Posting Komentar